Bupati JWS Pimpin Rapat Panitia Paskah

tmp-cam-1178716243TONDANO, (manadotoday.co.id) – Bupati Minahasa Drs Jantje W Sajow M.Si, Selasa (14/03/16) memimpin rapat panitia paskah di ruang sidang kantor Bupati.

Rapat ini dihadiri oleh Ketua-ketua Wilayah GMIM se-Minahasa, ketua-ketua Jemaat Se-Tondano Raya, dan FKUB kabupaten Minahasa, Sekretaris Daerah Jeffry R Korengkeng, SH, MSi, Assisten Pemerintahan dan kesra DR. Denny Mangala, M,Si, Kabag Kesra Drs. A.Z.Warouw, Pdt DR. Hein Arina mewakili BPMS, dan Pdt. Evert Tangel, STh, MPdK selaku Ketua FKUB.

Rapat diawali dengan pengarahan oleh Pdt. Hein Arina. Arina mengatakan, acara ini merupakan acara Paskah Nasional dan Kerukunan Nasional 2017, dengan Tema : Kita Semua Ciptaan Tuhan.

Seperti diketahui, sebelumnya pelantikan panitia sudah di laksanakan pada hari Minggu 12 Maret 2017 di GMIM Sentrum Manado.

“Karena yang menjadi tuan rumah adalah Sulawesi Utara, semua dominasi gereja yang ada menjadi panitia, ” ujar Arina.

Menurutnya Ibadah Pembukaan akan dilaksanakan tanggal 21 April 2017 di Manado, namun acara puncaknya akan di laksanakan di Tondano tanggal 22 April 2017.

Acara ini sangat spesial karena sekaligus memperingati 500 tahun reformasi.

Diuraikan Arina, acara ini akan bernuansa Ridel dan Swarz, serta akan ada pawai Paskah dan Drama Kolosal, dan akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Lebih lanjut katanya, acara ini juga akan dihadiri minimal 25.000 orang.

Bupati Minahasa pada rapat tersebut memberikan dorongan untuk menyukseskan acara ini.

Ditegaskan JWS, acara ini sudah dipersiapkan secara matang, persiapan drama kolosal sudah dari dua bulan lalu, dan yang menjadi koordinator drama yaitu Remi Silado.

Bukan itu saja, kata JWS, dan acata ini nantinya juga akan dimeriahkan dengan choir yang diikuti kurang lebih ada 400 orang.

“Acara dimulai jam 2 sore dengan pawai yang diikuti perwakilan dari dominasi-dominasi gereja agar tergambar hidup rukun dalam kebersamaan. Setelah pawai, akan ada ibadah bersama di Stadion Maesa Tondano yang akan dipimpin Pdt Steven Thong, setelah ibadah akan ada drama kolosal. Kami upayakan harus ada acara yang memiliki daya tarik dan tidak membosankan untuk menarik masa,” ujarnya.

Bupati kemudian meminta dukungan dari hamba-hamba Tuhan agar acara ini dapat berjalan dengan baik.

“Kita dapat menunjukkan ke dunia bahwa di Sulawesi Utara ada kedamaian dan kerukunan, karena yang menjadi ciri khas orang Sulawesi Utara adalah satu dalam perbedaan atau satu dalam Kristus, walaupun banyak dominasi gereja namun tetap rukun,” tegasnya.

Dipenghujung rapat Pdt. Evert Tangel, STh, MPdK mengatakan pokok dari pembahasan ini, ada 3 bagian. Pertama, bagaimana mengkondisikan jemaat akan acara ini. Kedua, kesediaan mengambil bagian dalam acara ini. Ketiga, menyampaikan kepada pimpinan-pimpinan gereja untuk mendoakan acara ini. Yang menjadi pokok acara ini yaitu merajut keragaman kerukunan nasional. Rapat diakhiri dengan doa tutup oleh Pdt. Youbert Warouw. (Rom)