Dukung Program JS-JL, Dinkes Mitra Bergerak Cepat Cegah DBD dan Malaria

Dukung Program JS-JL, Dinkes Mitra Bergerak Cepat Cegah DBD Sedini MungkinRATAHAN TIMUR, (manadotoday.c­o.id) – Dinas Kesehatan Minahasa Tenggara (Mitra) bergerak cepat mengatasi penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Minahasa Tenggara dengan langsung dengan membagikan kelambu, serta adakan Indoor Residual Spraying (IRS) yang disemprotkan ke dinding rumah.

“Tentunya pihak Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Desa tak akan diam, dengan slogan Mitra hebat bergerak cepat untuk menangkal penyakit Malaria dan Demam berdarah,”ujar Asisten I Janny Rolos di Kantor Desa Wioi I, Kecamatan Ratahan Timur, Senin (24/2/2020).

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, sudah melakukan beberapa upaya. Pertama, penyuluhan, sosialisasi, melakukan foging, melakukan kerja bhakti bersama masyarakat. Bahkan, melakukan penyelidikan wabah Malaria dan DBD yang ada di Desa Wioi Raya.

“Kami mengapresiasi kepada Dinas Kesehatan, puskesmas, temasuk pemerintah desa setempat. Hari ini merupakan hari yang kedua melakukan foging di Wioi raya,”pungkas Rolos saat membuka kegiatan IRS penyemprotan obat anti Malaria dan DBD di dinding rumah warga.

Perlu diketahui, penyakit malaria dan demam berdarah ini merupakan kelalaian dari semua warga masyarakat yang tidak menjaga pola hidup sehat. Terpantau di desa, ada kelalaian sampah sembarang buang dan wadah dibiarkan terbuka sehingga muncul jentik-jentik nyamuk.

“Jangan kita biarkan anak-anak kita, baik disekolah ataupun dimana saja. Perlu kita perhatikan bersama, peran hukum tua, peran tokoh masyarakat harus mensosialisasikan dampak malaria dan demam berdarah. Jangan tinggal diam, kita bersyukur dari kejadian ini. Belum ada yang meninggal dikarenakan malaria dan Demam berdarah,”tutur Rolos.

Sementara dr. Helny Ratuliu mengatakan, ada peningkatan kasus malaria dan DBD di Desa Wioi Raya sebanyak 20 kasus positif malaria dan DBD di rumah sakit Noongan, rumah sakit Bethesda, dan rumah sakit Budy Setia.

“Pada tahun 2023, Dinas Kesehatan Mitra akan mencanangkan bebas malaria. Saya juga kaget pada minggu lalu, masyarakat Wioi kurang masuk keluar rumah sakit akibat malaria dan Demam berdarah,”ujar Ratuliu.

Ratuliu juga menjelaskan, gejala terkena malaria dan demam berdarah antara lain panas, mengigil, suar dingin, rasa mual, muntah, nyeri pada kesendian. Kalau sudah mendapatkan kejala demikian, ia berharap segera masuk ke Puskesmas Ratahan dan Ratahan Timur.

“Saya sampaikan bahwa, pemerintah telah menyediakan fasilitas kesehatan. Jangan hanya sakit sedikit sudah bawah ke rumah sakit, sedangkan obatnya tidak ada di rumah sakit. Di puskesmas sendiri telah tersedia alat untuk mendeteksi malaria dan demam berdarah,”tutup Ratuliu.

Sementara Camat Decky Siwi mengatakan akan melakukan kerja bhakti masal dengan seluruh masyarakat yang ada di Wioi Raya.

“Saya telah menginstruksikan kepada seluruh Hukum Tua, setiap minggunya kita akan melakukan pembersihan di setiap desa. Ini juga untuk menghindari terjadinya penyakit malaria dan demam berdarah,”tuturnya.

Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut, Asisten I Janny Rolos mewakili Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Dr Helny Ratuliu, Camat Ratahan Timur Decky Siwi SP.d, para Hukum Tua se-Wioi Raya, bersama perangkat desa. (ten)