Pemprov Sulut Gelar Festival Pesona Bunaken

festival pesona Bunaken
Pembukaan festival pesona Bunaken 2018, yang dilaksanakan di Manado Town Square (Mantos) Kamis (19/7/2018).

SULUT, (manadotoday.co.id) – Sebagai terobosan untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan di Daerah Bumi Nyiur Melambai, Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) menggelar festival pesona Bunaken 2018.

Kegiatan rangkaian kalender event tahunan dari Wonderful Indonesia ini, dibuka Wakil Gubernur Steven Kandouw, di Manado Town Square (Mantos) Kamis (19/7/2018).

Dalam sambutannya, Kandouw menjelaskan pertumbuhan pariwisata di Sulut terus mengalami kenaikan yang signifikan. Sampai tahun 2018 ini, pariwisata Sulut mengalami kenaikan sampai 66 persen.

Menurut Kandouw, kenaikan tersebut karena juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Contohnya, Sulut kembali ketambahan satu penerbangan langsung ke negara Cina.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kerja sama dengan pihak korea sudah akan berlangsung,” ungkapnya.

Kendati pertumbuhan pariwisata Sulut dibandingkan dengan daerah lain, sangat pesat, namun ini jangan berbangga, karena masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan. Dimana salah satu kendala, belum memilikinya atraksi yang tetap.

“Seperti di Bali kan untuk menonton atraksi, selalu tersedia. Namun jika untuk Sulut masih susah. Ini yang menurutnya, masih memiliki celah yang harus diisi. Ini diharapkan dari 15 kabupaten/kota, bisa menggelar satu atraksi dalam sehari. Itu bisa dilakukan secara bergantian antara kabupaten/kota. Jika kita telah memiliki atraksi yang tetap, maka yakin kunjungan Wisman ke Sulut akan meningkat drastis,” imbuhnya.

Kata Kandouw, banyak wisatawan mengeluh soal harga yang ada di Sulut. Menurutnya, masih ada harga yang naik baik tiket ataupun restoran serta penginapan.

“Suasana kita di daerah juga tentu harus dijaga. Jangan sampai turis baru sampai ke daerah, ada pencopetan, taksi yang memiliki argo yang tinggi, serta bau tidak sedap di daerah. Ini yang semua harus dijaga. Saya mintakan semua kepala dinas harus pro aktif,” urainya.

Ditambahkan Kandouw, dengan kunjungan yang tinggi harus di imbangi dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang naik. Jangan kunjungan tinggi, namun PAD tidak naik. Kalau seperti itu, ada yang bermasalah.

“Berbagai kegiatan pariwisata harus terus diperbanyak dan berinovasi lagi, agar kunjungan wisatawan ke Sulut makin banyak. Harus diakui, kunjungan wisatawan ke Sulut mengalami peningkatan cukup pesat sejak dua tahun terakhir ini, itu semua karena upaya Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan semua masyarakat Sulut,” pungkasnya.

Diketahui, data Badan  Pusat Statistik (BPS) Sulut wisman didominasi oleh warga China pada bulan Mei 2018. Wisman asal China yang datang ke Sulut pada Mei 2018 sebanyak 8.324 orang atau 88,51 persen dari total wisman.

Turis China cukup banyak, karena adanya penerbangan sewa dari Tiongkok menuju Manado sejak dua tahun terakhir ini kemudian  diikuti oleh Amerika 172 orang (1,83 persen), Jerman 160 orang (1,70 persen), Singapura 104 orang (1,11 persen), Ausatralia 84 orang (0,89 persen). Hongkong sebanyak 73 orang (0,78 persen), Inggris 62 orang (0,66 persen), Perancis 46 orang (0,49 persen), Belanda 44 orang (0,47 persen), Malaysia 28 orang (0,30 persen).

Jumlah wisman yang datang ke Sulut melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi bulan Mei 2018 sebanyak 9.405 orang atau menurun sebesar 7,79 persen dibanding bulan April 2018 yang berjumlah 10.200 Orang. (ton)