Mokoginta Wakili Gubernur Sulut Buka Seminar Diplomasi Ekonomi Indonesia

SULUT, (manadotoday.co.id) – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta, wakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey, membuka Seminar Diplomasi Ekonomi Indonesia tentang Partisipasi Indonesia Dalam Forum G20 dan Hasil KTT G20 yang diselenggarakan di Manado, Kamis (26/10/2017).

Seminar Diplomasi Ekonomi Indonesia
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta, pada acara pembukaan Seminar Diplomasi Ekonomi Indonesia tentang Partisipasi Indonesia Dalam Forum G20 dan Hasil KTT G20.

Pada kesempatan itu, Mokoginta ketika membacakan sambutan Olly, mengapresiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI atas dipilihnya Sulut sebagai lokasi kegiatan ini.

“Saya menyambut baik dan merespons positif dilaksanakannya kegiatan ini, Karena itu, dengan penuh kebanggaan, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia pelaksana atas dipilihnya Sulut sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini, sekaligus ucapan selamat datang di Bumi Nyiur Melambai kepada para pembicara yang berasal dari luar daerah,” katanya.

Masih dalam sambutan, Olly juga menjelaskan agenda seminar Diplomasi Ekonomi Indonesia itu menjadi momentum tepat untuk mengkomunikasikan hasil dan capaian forum G20 secara umum dan keterlibatan Indonesia di dalamnya.

“Agar terciptanya pemahaman yang utuh bagi kita sekalian serta persamaan persepsi yang bermuara pada kemajuan pembangunan bangsa yang sejahtera dan berkelanjutan,” ujarnya.

Olly menerangkan pula, sebagai forum ekonomi, G-20 merupakan ajang konsultasi dan kerjasama hal-hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional.

“Pertemuan G-20 diatur untuk mengkaji, meninjau, dan mendorong diskusi di antara negara industri maju dan sedang berkembang terkemuka mengenai kebijakan-kebijakan yang mengarah pada stabilitas keuangan internasional dan mencari upaya-upaya pemecahan masalah yang tidak dapat diatasi oleh satu negara,” imbuhnya.

Diketahui, di tengah ketidakpastian global dan pesimisme masyarakat terhadap manfaat globalisasi, sebagai emerging economy dengan pertumbuhan PDB sebesar 5,02% pada tahun 2016, suara Indonesia di forum G20 menjadi signifikan, khususnya dalam menawarkan solusi bersama terhadap tantangan globalisasi yang mempengaruhi dinamika perekonomian.

Di tempat yang sama, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Kemenko Perekonomian RI Dr. Rizal Edwin Manansang menjelaskan tujuan dilaksanakannya agenda itu.

“Seminar ini untuk memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan mengenai Forum G20 dan peran serta Indonesia di dalamnya,” katanya.

Lanjut Manansang, seminar itu diharapkan dapat mendorong timbulnya berbagai pemikiran dan ide dari para pemangku kepentingan sehingga dapat memberi masukan bagi kemajuan diplomasi ekonomi Indonesia di forum G20.

Pertemuan itu turut dihadiri Direktur Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, Muhsin Syihab dan para peserta seminar. (ton)