RATAHAN, (manadotoday.co.id) – Uskup Manado Mgr Joseph Suwatan MSC memimpin perayaan Misa syukur pembangunan gereja Katolik St Lukas Ratahan pada Minggu (14/5/2017).
Uskup Suwatan, dalam khotbahnya menyampaikan agar seluruh umat Katolik Paroki St. Lukas Ratahan jangan pernah memisahkan diri dari pokok anggur yaitu Yesus Kristus. Kebersamaan dengan Kristus dalam setiap segi kehidupan akan membuat umat dapat berdiri teguh. Namun disaat yang bersamaan meski harus mengalami berbagai pergumulan, umat akan dapat melaluinya bersama Tuhan sendiri.
“Kita harus seperti buah anggur yang tidak berdiri sendiri saja, namun tetap berada dalam satu gerombolan buah berwarna ungu itu dengan tetap tak terpisahkan dari pohonnya. Itulah inti dari pesan Firman Tuhan hari ini. Dari perenungan ini, umat juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata sehari-hari, sehingga dapat menunjang perkembangan umat paroki di masa yang akan datang, “ kata Suatan.
Sementara Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE, mengatakan agar umat Katolik untuk tetap bersatu bersama-sama Pemerintah mewujudkan Sulut semakin hebat.
“Saya mau tegaskan kembali kepada masyarakat Sulut khususnya umat Katolik di Minahasa Tenggara bahwa kita semua harus menunjukkan sikap yang mencerminkan persaudaraan. Karena didalamnya terkandung makna yang sangat dalam tentang bagaimana menjadikan keberagaman keyakinan menjadi suatu kekuatan yang mempersatukan. Oleh karena itu, terkait dengan rencana pembangunan gedung gereja yang baru, pemerintah akan membantu meringankan beban anggaran panitia, agar pembangunannya cepat selesai dan umat akan mendapatkan sarana peribadatan yang lebih representative,”tutur Gubernur Olly.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE yang didampingi Bupati Minahasa Tenggara Jaems Sumendap SH memberikan berupa bantuan dana sebesar Rp.500 Juta untuk keperluan gedung gereja yang baru.
Hadir pada kesempatan tersebut, pejabat Kakanwil Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Tenggara, Danramil Ratahan, Kapolsek Ratahan, pimpinan Dewan Pastoral Paroki dan Stasi, para Umat Katolik, pejabat Mitra dan para pejabat Pemprov Sulut.(ten)
