Ratusan Atlit Bridge Dunia Perebutkan Piala Gubernur Sulut

SULUT, (manadotoday.co.id) – Ratusan atlit bridge dari berbagai negara di Dunia, ambil bagian di turnamen bridge ‘Sarundajang Cup’, yang digelar di Hotel Lion Manado 27 – 31 Agustus 2015.

Kegiatan bertajuk Invitasi Bridge International ini, akan memperebutkan Piala Gubernur Sulut DR. Sinyo Harry Sarundajang (SHS).

Hengky Lasut, atlet bridge dunia asal Sulut mengatakan, peserta di kegiatan ini didominasi atlit dari Asia dan Eropa.

“Turnamen ini menjadi ajang pemanasan para atlet dunia sebelum bertarung di kejuaraan dunia di India, Oktober 2015,” ujar Lasut.

Ketua panitia pelaksana kegiatan Drs. Sanny Parengkuan selaku Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulut mengatakan, jumlah negara yang ambil bagian dalam turnamen ini sebanyak 12 negara, dan 12 tim utusan sejumlah provinsi.

“Termasuk si kembar Jason Hackett dan Justin Hackett dari Inggris. Mereka saat ini merupakan pasangan terkuat di Eropa, dan pernah menjadi Juara Dunia 2010,” terang Parengkuan.

Lanjutnya, tim bridge dari Asia yang ikut ambil bagian dalam kejuaraan akbar ini, di antaranya India yang saat ini juara di Timur Tengah. Tim dari Thailand yang merupakan juara Asia Tenggara, dan tim bridge Singapura yang lolos dalam kualifikasi kejuaraan dunia bridge di India juga siap tampil.

“Termasuk juga atlit dari Tiongkok, Filipina, Australia, serta Banglades, ikut serta dalam turnamen ini,” ujar Parengkuan.

Ia menambahkan, 12 tim dari Indonesia yang ambil bagian lagi di turnamen ini, berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sulut.

“Turnamen ini diberi nama Sarundajang Cup atas ide ketua dewan Sulut Drs Steven Kandouw, sebagai penghargaan atas perhatian Gubernur Sinyo Harry Sarundajang terhadap prestasi atlet bridge di daerahnya yang beberapa kali meraih juara dunia seperti pasangan Hengky Lasut dan Eddy Manoppo,” katanya.

Sementara Ketua PB GABSI Eka Wahyu, menyatakan selamat datang dan selamat bertanding bagi atlit-atlit bridge dunia. Kejuara ini sangat penting untuk mengembangkan olahraga Bridge di Indonesia dan Sulut khususnya.

“Konsep ini sangat baik karena memadukan konsep Sarundajang dengan konsep tourism, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta untuk datang bertanding di Sulut,” pungkasnya. (ton)