Karangetan Meletus, 454 Jiwa Mengungsi

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gunung Karangetan yang terletak di Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, dan Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali meletus. Letusan yang terjadi sejak Kamis kemarin hingga Jumat (8/5/2015), mengakibatkan 454 jiwa dari sejumlah desa mengungsi.

Pemprov Sulut pun melalui Gubernur Sinyo Harry Sarundajang, Wakil Gubernur Djouhari Kansil, dan Sekdaprov S.R’ Mokodongan, menghimbau warga yang tinggal di wilayah gunung Karangetan khususnya di Pulau Siau, mengantisipasi ancaman datangnya material panas dari gunung karangetang.

“Walaupun letusan terjadi hanya berupa guguran larva dan semburan abu vulkanik, namun awan panas yang keluar cukup membahayakan warga,” ujar SHS.

“Pemprov Sulut sangat prihatin dengan bencana meletusnya gunung Karangetan ini,” lanjut SHS.

Sementara Wagub Djouhari Kansil mengatakan, Pemprov Sulut terus melakukan pemantauan sekaligus berkoordinasi dengan pemerintah setempat baik Pemkab, BPBD maupun Camat Siau Timur Selatan (Sitimsel) dan Camat Siau Timur (Sitim).

“Sejak kemarin, kami (Pemprov Sulut,red) memintakan agar Pemkab Sitaro segera mengevakuasi warga yang terdampak semburan abu vulkanik panas,” tandas Kansil.

Sementara Sekdaprov Mokodongan menambahkan, dari laporan yang diterima, semburan abu vulkasi panas itu mulai mereda. Namun, diharapkan kepada masyarakat mengurung niat beraktifitas dilokasi-lokasi yang maih dianggap rawan, karena mungkin masih bisa terjadi gempa susulan.

“Tapi kami sudah mengirimkan sejumlah bantuan kepada warga pengungsi berupa kasur, tikar, tenda serta berbagai bahan kebutuhan lainnya,” kata Mokodongan.

Diketahui, tempat yang jadi pengungsian diantaranya Gereja Tampuna Tarorane sebanyak 34 Kepala Keluarga dengan 99 Jiwa, Gereja Basaha Tatahadeng (28 KK dengan 106 Jiwa), Gereja Mesias Sawang (161 jiwa), dan Gereja Bandil (88 jiwa). (ton)