Dihadapan Peserta Rakornas BIN, Wagub Sulut Jelaskan Rencana Pembangunan Tol Laut

SULUT, (manadotoday.co.id) – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR. Djouhari Kansil M.Pd, diundang menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Rencana Pembangunan Tol Laut yang dilaksanakan Badan Intelejen Negara (BIN) RI di Jakarta.

Pada kegiatan yang dibuka Deputi IV Kepala BIN, Kansil menjadi salah satu dari lima narasumber yakni Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Gubernur Sumatra Utara H. Gatot Pujo Nugroho ST MSi, dan Pakar Kelautan Sulawesi Utara Prof DR Charles Kepel, memberikan pemaparan soal kesiapan pembangunan tol laut.

Kansil menyampaikan materi tentang Kesiapan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, mendukung pembangunan hub internasional pelabuhan Bitung-Sulawesi Utara dan permasalahannya.

“Sulut memiliki Geoposisi yang sangat strategis, terletak di antara Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan III, yang adalah Critical Entry Point, dan sebagai salah satu Provinsi Kepulauan di Indonesia, jelas Kansil sembari menyebutkan, Geografis Bitung meningkatkan daya saing Ekonomi, mendorong pasar ekspor ke Negara Asia Pasifik, dengan menjadikan Bitung sebagai New Gateway of Indonesia in Asia Pacific,” ujar Kansil.

Kata dia, ada 6 faktor utama kesiapan Pemprov Sulut untuk mendukung pembangunan Hub Internasional Pelabuhan Bitung, diantaranya:

1. Kebijakan Daerah yang merujuk pada RPJPD Sulut Tahun 2003-2025 (Perda Nomor 3 Tahun 2011) dengan Visi Sulawesi Utara yang Berbudaya, Berdaya Saing, Aman dan Sejahtera sebagai Pintu Gerbang di Kawasan Asia Pasifik. RPJPD ini dijabarkan dalam RPJMD 2010-2015 (Perda Nomor 4 Tahun 2011). Selanjutnya dalam RTRW Provinsi Sulut 2014-2034.

2. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung yang adalah usulan atau inisiatif dari Pemprov untuk mendukung Pelabuhan Bitung sebagai Hub Internasional.

3. Infrastruktur Wilayah yang mencakup pembangunan Tol Manado-Bitung, pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road II, perpanjangan runway Bandara Internasional Sam Ratulangi dari 2.650m menjadi 3.000m, pembangunan Bandara Miangas, Bandara Pihise Sitaro, dan Bandara Lolak Bolmong, juga rencana pembangunan infrastruktur jaringan perkeretaapian serta menyiapkan Infrastruktur mendukung IHP Bitung yaitu Bendungan multifungsi Kuwil.

4. Potensi Sumber Daya Alam (SDA), dimana Sulut memiliki SDA yang sangat kaya dan beragam yaitu Pertanian, Perikanan dan, pariwisata serta mineral.

5. Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang ada di Sulawesi Utara berdasarkan RTWN terdapat 3 KSN yaitu KAPET Manado Bitung, DAS Tondano, dan Kawasan Perbatasan Antar Negara. KSN ini dikembangkan untuk mendukung kepentingan Ekonomi, konservasi, pariwisata dan ketahanan Negara.

6. Kawasan Strategis Cepat Tumbuh, mencakup pengembangan Kawasan Agropolitan dan Kawasan Minapolitan.

“Nah, perlu adanya komitmen yang kuat dari pemerintah dan semua stakeholder terkait mewujudkan kegiatan pembangunan ini. Dan Pemerintah Provinsi Sulut akan terus mendukung Pelabuhan Bitung sebagai Hub Internasional khususnya di Bagian Timur Indonesia,” tandas Kansil. (ton)