TOMOHON, (manadotoday.co.id)—Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak menegaskan, anak-anak usia sekolah harus bersekolah. Jangan lagi didapati ada anak usia sekolah, terutama yang bekerja pada Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (BPTA).
Hal ini dikatakan Eman saat membuka kegiatan Kegiatan Pengurangan Pekerja Anak Dalam Rangka Mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) tahun 2016 dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja Kota Tomohon di Aula Happy Lyste Kakaskasen I Tomohon Utara Kamis (12/5/2016).
Menurut wali kota, PPA-PKH merupakan program nasional yang tertuang dalam RPJMN periode 2015-2019. Kegiatan PPA-PKH ini bersinergi dengan Program Keluarga Harapan yang dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai instansi terkait.
Instansi dmaksud adalah Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama dan Instansi/Lembaga terkait lainnya, baik pemerintah maupun non pemerintah termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dirancang dengan tujuan untuk mengurangi/menghapus pekerja anak dariRumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang putus sekolah namun masih tergolong usia sekolah (13 tahun – 17 tahun) melalui pendampingan di tempat penampungan (shelter) selama 25 hari.
‘’Terutama anak-anak yang bekerja pada bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak. Keberhasilan program PPA-PKH tahun 2016 ini sangat bergantung pada koordinasi antar instansi terkait dengan sinergitas program yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga pekerja anak dapat ditarik dari tempat kerja untuk dikembalikan ke dunia pendidikan,’’ kata Eman.
Sementara orang tua atau wali pekerja anak diberdayakan ekonominya melalui pelatihan wirausaha dan bantuan sosial usaha.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tomohon Drs Daniel Pontonuwu dalam laporannya mengatakan, tujuan Kegiatan Pengurangan Pekerja Anak Dalam Rangka Mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) adalah untuk menarik pekerja anak yang berkerja menopang kebutuhan keluarga dari tempat bekerja untuk dikembalikan ke dunia pendidikan dalam rangka menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Peserta kegiatan ini berjumlah 84 orang berasal dari Kecamatan Tomohon Utara 35 orang, Kecamatan Tomohon Barat 18 orang, Kecamatan Tomohon Tengah 7 orang, Kecamatan Tomohon Timur 14 orang dan Kecamatan Tomohon Selatan 10 orang.
‘’Materi pendampingan yang diberikan yaitu materi non akademis seperti organisasi kelas, norma kerja anak dan pendidikan, keterampilan belajar, kecakapan personal, kecakapan sosial, serta olahraga dan keagamaan, dan materi akademis seperti kecakapan membaca,menulis dan berhitung serta pengantar pembelajaran memasuki pendidikan dan keterampilan,’’ ujar Pontonuwu.
Hadir pada pembukaan kegiatan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tomohon Evangeline Sepang SPAK MSi, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kota Tomohon Drs Gerardus E Mogi, Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Tomohon dr Deesje Liuw MBioMed dan jajaran Pemkot Tomohon lainnya. (ark)
