TOMOHON, (manadotoday.co.id)–Hasil Seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sulawesi Utara yang akan diutus ke tingkat nasional 27-29 Maret lalu di Hotel Gran Puri Manado dinilai tak beres.

Pasalnya, pengumuman hasil tidak dilakukan pada acara penutupan seleksi namun hanya lewat telepon maupun media massa.
Sontak membuat Purna Paskibraka Tomohon protes. Informasi yang diperoleh manadotoday.co.id, untuk pengumuman pihak panitia dan tim seleksi mendapat intervensi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kecurigaan ketidakberesan tersebut dikuatkan dengan pengakuan pihak panitia yang mengaku tidak memegang hasil seleksi dan dipegang oleh pihak Kemenpora.
”Ada beberapa kejanggalan yang kami temui. Selain pengumumannya diragukan, juga ada beberapa kriteria yang tidak dipenuhi oleh yang terpilih sesuai Peraturan Menteri Nomor 0065/Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Paskibraka,” ketus Alva Mait dan Joudi Pangemanan, Purna Paskibraka Tomohon.
Untuk itu, Mait dan Pangemanan meminta agar Gubernur Sulut maupun Kadispora Sulut meninjau kembali hasil keputusan Paskibraka jika memang ditemukan adanya ketidakberesan sesuai keberatan atau protes yabg dilayangkan. (ark)