SBANL: Keanekaragaman Adalah Kekayaan yang Mempersatukan Bangsa Indonesia

Senator SBANL Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI di Walian Tomohon Selatan
Senator SBANL Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI di Walian Tomohon Selatan

TOMOHON, (manadotoday.co.id)–Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Ir Stefanus BAN Liow MAP mengatakan, keanekaragaman atau kemajemukan harus disyukuri karena sesungguhnya adalah kekayaan yang mempersatukan Bangsa Indonesia.

Hal itu dikatakan SBANL pada Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI di Kelurahan Walian Kecamatan Tomohon Selatan Minggu (24/11/2019). Senator SBANL yang juga Wakil Ketua Kelompok (Fraksi) DPD-RI di MPR-RI mengatakan, Bangsa Indonesia dikaruniakan Tuhan Allah yang sungguh luar biasa.

”Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman/kemajemukan karena terdiri dari berbagai suku bangsa, etnis dan sub etnis, adat istiadat, bahasa daerah, flora, fauna dan agama yang berbeda,” katanya.

Oleh karena itu Senator SBANL mengajak semua elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Intoleransi, terorisme dan radikalisme lanjutnya adalah musuh bersama kita sebagai anak bangsa.

Lebih lanjut, Senator SBANL menjelaskan Empat Pilar MPR- RI yakni Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 Sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR RI, NKRI Sebagai Bentuk Negara, Bhineka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara.

Anggota DPD- RI/MPR -RI Daerah Pemilihan Provinsi Sulawesi Utara ini menjelaskan Sosialisasi Empat Pilar MPR- RI adalah untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali komitmen seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

”Keberadaan DPD-RI tidak lepas dari semangat gerakan reformasi yang menghendaki sistem ketatanegaraan Indonesia lebih memperhatikan kepentingan daerah. Kemajuan dan kemakmuran Indonesia sesungguhnya ditentukan oleh kesejahteraan daerah,” tukas SBANL.

Berbagai usulan datang dari Herry Wensen, ST MT dalam keseharian Dosen Politeknik Negeri Manado dan Sjadrie Pengemanan, SPd yang keseharian menjabat Kepala SD Inpres Pinaras Kecamatan Tomohon Selatan. Merespons usulan-usulan tersebut, SBANL mengatakan akan terus berjuang agar Pendidikan Pancasila atau Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dimasukkan kembali sebagai mata pelajaran mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi.

Salah satu upaya prioritas adalah mendesak mendorong perubahan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, salah satunya yaitu mengamanatkan Pendidikan Pancasila wajib menjadi mata pelajaran. (ark)