Peristiwa Heroik 14 Februari 1946 Diusulkan Dibuat Film

TOMOHON, (manadotoday.co.id) – Peristiwa Heroik Kudeta Militer 14 Februari tahun 1946 atau dikenal dengan Peristiwa Merah Putih diusulkan untuk dibuat film. Pemerhati Sejarah Judie J Turambi SH mengatakan, kudeta militer pertama pasca PD ke II itu sebuah True Story sehingga sangat bagus dibuat film.

Aksi kudeta militer yang dimulai dengan rencana lalu pembagian tugas kerja masing-masing kompi, tugas melucuti dan menciduk para perwira KNIL dan pejabat-pejabat NICA kemudian menguasai markas KNIL di Teling Manado dengan membunyikan suara kokangan houderbak senjata seolah siap menembak padahal hanya gertakan tambah Turambi, menarik untuk diabadikan dalam sebuah film.

(BACA JUGA: Pemprov dan Kabupaten/Kota di Sulut Diminta Tradisikan Perayaan Heroik 14 Februari)

”Di situ bisa dilihat bagaimana menguasai semua depot logistik, makanan, senjata, mesiu, obat-obatan dan pakaian, tertangkapnya dan pembebasan Mayor Ch Ch Taulu, Sersan Wuisan dan Sersan Nelwan,” urainya.

Mereka ditahan sehari sebelumnya oleh KNIL dengan tuduhan melakukan aksi makar terhadap pemerintahan Netherlands Indies Civil Administratrion (NICA) di Sulawesi Utara. Ada banyak adegan menarik seperti upacara bendera dengan Runtukahu sebagai inspektur upacara, lalu berita-berita radio di berbagai negara kemudian menjadi perdebatan sengit di parlemen Belanda.

”Terjadi perdebatan sengit karena LN Palar menekan pemerintah Belanda supaya mengakui kemerdekaan RI,” katanya.

(BACA JUGA: Temui Presiden Jokowi, Walikota Tomohon Masuk 8 Undangan Istimewa)

Hal menarik lainnya adalah tertembaknya Alo Porayow di Tomohon, kemudian perundingan BW Lapian dan Ch Ch Taulu dengan Sekutu di atas kapal SS ‘El Liberador’ di Teluk Manado sampai pengakuan oleh Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto terhadap peristiwa tersebut.

”Nah, adegan-adegan nyata yang heroik ini, jika divisualisasikan lewat pembuatan film, akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan oleh rakyat Indonesia khususnya Pemerintah dan rakyat Sulawesi Utara,” tukas Turambi. (ark)