Paroki Hati Kudus Yesus Tomohon Gelar Pelatihan Kepemimpinan Liturgi dan Ibadah Wilayah Rohani

Paroki Hati Kudus Yesus Tomohon Gelar Pelatihan Kepemimpinan Liturgi dan Ibadah Wilayah Rohani

TOMOHON, (manadotoday.co.id) – Paroki Hati Kudus Yesus Tomohon melalui Bidang Kerohanian DPP melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Liturgi dan Ibadah Wilayah Rohani di Aula Pastoran Trinitas Paslaten, Sabtu (14/1/2023).

Pelatihan ini diajarkan cara memimpin Liturgi dalam Ibadah Sabda dan Ibadah Seputar Kematian.

Adapun dalam pemateri pada pelatihan tersebut yakni Stefhanus Hanny Pangemanan S.Pd serta Pastor Dr Stenly Vianny Pondaag SS, MSC.

Hanny Stefhanus Pangemanan membawakan materi tentang Pelatihan Ibadah Sabda dan tentang Ibadah seputar kematian.

“Pelatihan ini memang hanya dihadiri Ketua Wilayah atau seksi Liturgi dan perwilayah di utus dua orang,”kata Hanny.

Hanny berharap pelatihan ini dapat menambah wawasan para Ketua-ketua Wilayah Rohani serta seksi Liturgi saat memimpin di masing-masing wilayah.

“Kiranya para peserta yang sudah mengikuti Pelatihan ini dapat menambah wawasan saat memimpin ibadah di wilayah masing-masing,”harap Hanny.

Sementara pemateri kedua yang disampaikan oleh Pastor Dr Stenly Pondaag SS,MSC menekankan bahwa pada liturgi Sabda dalam Misa harus dimaknai agar kita merasakan Kehadiran Kristus dalam Sabda.

“Kita harus mendalami makna dan pelaksanaan liturgi sabda dalam ekaristi. Perayaan Ekaristi terdiri dari dua bagian penting yakni Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Keduanya begitu erat berhubungan sehingga merupakan satu tindakan ibadat,”jelas Pastor Stenly yang juga merupakan Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Manado.

“Sabda Kristus hadir di dalam Liturgi yaitu Ia hadir di dalam sabda-Nya bila Kitab Suci dibacakan di dalam Gereja Karena itu, ekaristi senantiasa diperkaya dengan sabda Allah. Santapan Sabda Allah dihidangkan secara lebih melimpah kepada umat (SC 51),”tuturnya.

“Bacaan-bacaan dari Alkitab dan nyanyian tanggapan merupakan bagian pokok liturgi sabda. Injil merupakan puncak dari liturgi sabda. Sedangkan, homili, syahadat dan doa umat memperdalam dan menutupnya, pada Prinsipnya, Bacaan-bacaan dan mazmur tanggapan yang berisi sabda Allah tidak boleh diganti dengan teks lain yang bukan dari Alkitab,”ujar Pastor .

Ditambahkannya, untuk tempat pewartaan sabda Allah adalah mimbar (ambo). Mimbar sebaiknya dibangun permanen, bukannya “standar” yang dapat dipindah-pindahkan. Mimbar juga ditempatkan sedemikian rupa sehingga pembaca dapat dilihat dan didengar dengan mudah oleh umat.

“Dalam tradisi liturgi mimbar ditempatkan di sisi kiri altar, dilihat dari posisi umat. Biarpun saat ini posisi ini tidak menjadi keharusan. Mimbar bisa disesuaikan dengan rancangan tata ruang gereja secara menyeluruh,”tandasnya.

Diketaui pada sesi kedua nanti akan digelar pada Sabtu 21 Januari 2022 pukul 09.00.

Pelatihan tersebut diikuti para ketua-ketua Wilayah Rohani serta seksi Liturgi.(ten)