Dipertanyakan, Keseriusan Yayasan Medika Selesaikan Masalah RS Bethesda

DPRD Tomohon, Djemmy J Sundah, Miky Junita Linda Wenur, RS Bethesda, Yayasan Medika
Disayangkan, Yayasan Medika tak hadiri pertemuan di DPRD Tomohon

TOMOHON, (manadotoday.co.id)–Keseriusan Yayasan Medika yang menaungi sejumlah rumah sakit milik GMIM, antaranya RS Bethesda yang terletak di Kota Tomohon dipertanykaan menyusul tak hadir satupun dari pihak yayasan dalam rapat dengar pendapat yang dilaksanakan di Dewan Perewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon Kamis (10/2/2022).

Rapat dengar pendapat itu sendiri difasilitasi DPRD Tomohon untuk mempertemukan pihak Yayasan Medika dengan pihak rumah sakit terutama direksi yang diberhentikan dan perutusna karyawan rumah sakit.

Namun sayangnya, pertemuan yang dijadwalkan dilaksanakan pukul 13:00 Wita, nanti mulai dilaksanakan pukul 15:00 Wita. Itupun hanya dihadiri pihak direksi yang diberhentikan dan perwakilan karyawan, sementara Yayasan Medika tak hadir tanpa alasan jelas.

Padahal, pertemuan tersebut untuk mencari solusi permasalahan yang terjadi di rumah sakit miliki Gereja Masehi Injili di Minahasa, baik soal pergantian dan maslaah keuangan maupun masalah gaji karyawan bulan Januari yang hingga kini belum dibayarkan oleh pihak yayasan.

Ketua DPRD Tomohon Djemmy J Sundah SE sangat menyayangkan ketidakhadiran pihak Yayasan Medika, karena masksud pertemuan untuk mendengarkan penjelasan semua pihak. ”Ini kan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah di RS Bethesda. Sebagai wakil rakyat, di Kota Tomohon, jika ada masalah menyangkut nasib rakyat Tomohon tentunya menjadi masalah kami juga,” kata Sundah.

Diketahui, sekira 98 persen karyawan RS Bethesda adalah warga Kota Tomohon. Jadi, DPRD merasa turut merasakan nasib yang dialami karyawan. ‘Untung saja pelayanan tetap jalan meski rekening operasional diblokir oleh pihak yayasan.

”Ini sebenarnya harus cepat diselesaikan, sebab dari informasi yang masuk kepada kami, akibat pemblokiran rekening untuk dana operasional sudah mulai berdampak pada pelayanan. Jika pihak yayasan tidak menyelelsaikannya, berarti mereka harus bertanggung jawab atas apa yang dialami pasien jika misalnya kehabisan oksigen maupun lainnya yang sangat penting,” tambah Erens D Kereh AMKL, Wakil Ketua DPRD Tomohon.

Senada diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Tomohon Ir Miky Junita Linda Wenur MAP. Ia meminta agar pihak yayasan untuk peduli dengan keberadaan rumah sakit yang nota bene untuk kemanusiaan. ”Harus duduk bersama menyelesaikannya. Posisi kami sebagai anggota DPRD tentunya netral dan siap mencari solusinya. Tapi, jika tak mau duduk bersama, bagaimana akan selesai. padahal, kebutuhan untuk pelayanan sudah mendesak. belum lagi gaji karyawan yang merupakan hak mereka belum dibayar,” tegas Srikandi Partai Golkar ini.

Sundah dan Wenur menambahkan, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada Yayasan Medika pada pertemuan yang diagendakan Senin (14/2/2022) pekan depan. ”Jika masih tak mau datang, kami yang akan mengunjungi yayasan,” tegas Sundah.

Pertemuan itu sendiri dihadiri lintas komisi. Selain Ketua DPRD Djemmy J Sundah SE (Golkar) dan Wakil Ketua Erens D Kereh AMKL(Nasdem), hadir juga Ketua Komisi I James E Kojongian ST (Golkar), Ketua Komisi II Ladys F Turang SE (Golkar) , Ketua Komisi III Ir Miky Junita Linda Wenur MAP (Golkar) dan para anggota DPRD yakni Jenny Sompotan (Golkar), Cherly Mantiri SH (Nasdem), Stanly Wuwung ST (Hanura), Christo Eman SE (Golkar), Donald Pondaag (Golkar), Toar Polakitan SE (Golkar).

Sementara dari pihak direksi yang diberhentikan, hadir Dr Ramon Amiman, dr Maryo Moningka Sp Rad dan dr Ellaine Wenur MKes.

Para karyawan RS Bethesda mempertanyakan keseriusan Yayasan Medika untuk menyelesaikan masalah. ”Padahal, jika hadir, kesempatan semua pihak mengemukakan permasalahan yang terjadi. Dari situ, dapat dicari solusinya sehingga tidak berlarut-larut,” ketus para karyawan.

Para karyawan RS Bethesda mengapresiasi keseriusan para anggota DPRD Tomohon yang hadir dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka alami. ”Anggota DPRD yang peduli dengan masalah-masalah yang dialami warganya dan masalah kemanusiaan patut dipilih kembali dalam pemilihan berikut,” kata mereka.

Ketua Yayasna Medika Windy Yessy Veronica Lucas AMa ketika hendak dikonfirmasi ketidakhadiran pihaknya di pertemuan di DPRD Tomohon  tidak mau mengangkat telepon. Dihubungi berulang kali di nomor HP 0811433XXX  tidak mau menerima telepon. (ark)