BPMS GMIM ‘Serobot’ YPTK, Rekonsiliasi UKIT Gagal?

TOMOHON, (manadotoday.co.id)–Upaya rekonsiliasi untuk menyatukan Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) terancam gagal. Ini setelah Kamis (11/7/2019) Badan Pekerja Mejelis Sinode (BPMS) GMIM dipimpin langsung Ketua Pdt Dr Hein Arina menyegel UKIT Yayasan Pendidikan Tinggi Kristen (YPTK).

Pintu di YPTK dipalang BPMS GMIM
Pintu di YPTK dipalang BPMS GMIM

Arina yang datang lengkap dengan pengurus inti Sekretaris, Bendahara ditambah sejumlah ketua wilayah langsung memerintahkan untuk menyegel ruangan-ruangan tempat perkuliahan.

Bukan hanya tempat perkuliahan, sejumlah asrama dan perumahan dosen YPTK juga tak luput dari penyegelan.

Pemagaran keliling oleh BPMS GMIM
Pemagaran keliling oleh BPMS GMIM

Ketua BPMS GMIM Pdt Dr Hein Arina menghindar ketika hendak diwawancarai wartawan sehingga wartawan hanya mewawancarai Sekretaris Umum BPMS Pdt Evert Tangel.

Alasan dilakukannya penyegelan ungkap Tangel, merujuk pada Sidang Mejelis Sinode GMIM waktu lalu yang mengamanatkan untuk mengambil aset-aset GMIM.

Ketua BPMS GMIM Pdt Dr Hein Arina turun langsung melakukan penyegelan
Ketua BPMS GMIM Pdt Dr Hein Arina turun langsung melakukan penyegelan

Menanggapi penyegelan tersebut, Ketua YPTK John Mailangkay mengatakan, ini merupakan tindakan di luar kewajaran dan merupakan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) berat.

”Kami diserobot karena mereka tak memiliki dasar kuat untuk mengambil ini dari kami,” ketus Mailangkay seraya menambahkan hak-hak mahasiswa untuk memperoleh pendidikan diabaikan.

Dengan adanya peristiwa ini, Mailangkay meragukan upaya rekonsiliasi untuk menyatukan UKIT dalam waktu dekat. (ark)