Sulut Berikan Kontribusi Besar Untuk Realisasi Investasi di Indonesia

 Investasi Indonesia , BKPM,  Ir. Rizar Indomo Nazaroedin MBA, Sulawesi Utara
Mokodongan ketika membuka sosialisasi kesepakatan kerjasama internasional penanaman modal yang digelar BKPM Sulut bekerjasama dengan BKPM Pusat

SULUT, (manadotoday.co.id) – Direktur Kerjasama Regional Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat Ir. Rizar Indomo Nazaroedin MBA, menyatakan, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memberikan kontribusi yang cukup besar terkait realisasi investasi di Indonesia.

Dijelaskan dia pada kegiatan sosialisasi kesepakatan kerjasama internasional yang terkait dengan penanaman modal yang digelar BKPM Sulut bekerjasama dengan BKPM Pusat di ruang Mapaluse Kantor Gubernur, Kamis (10/9/2015), realisasi investasi selang Januari hingga Desember 2014 sebesar Rp.463,1 Triliun, naik Rp.64,5 Triliun atau16 persen dari total investasi nasional Tahun 2013 sebesar Rp.398,6 Triliun.

Menurut Nazaroedin, dua pertiganya berasal dari PMA senilai total Rp.307 Triliun, sementara sepertiga sisanya berasal dari PMDN sebesar RP.156,1 Triliun. Sementara Investasi PMDN Tahun 2015, naik lebih tinggi dari PMA.

“Kenaikan investasi PMA 13 persen atau senilai Rp.36,6 Triliun, sementara PMDN naik 21 persen sebesar Rp.27,9 Triliun. Dan sektor-sektor penyumbang investasi terbesar adalah industri makanan dan pertambangan masing-masing menyumbang 11 persen, listrik, gas, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi menyumbang 10 persen serta kimia dan farmasi 8 persen,” jelas Nasaroedin.

Dikatakan dia lagi, peran Provinsi Sulut Nazaroedin lewat kontribusi realisasi investasi di Indonesia, dimana tercatat realisasi PMA sebesar 98,5 juta dolar dengan total proyek investasi sejumlah 69 proyek. Sedangkan realisasi investasi PMDN berasal 15 proyek dengan nilai Rp.83 Miliar.

Sementara Sekda Provinsi Sulut Ir. Siswa R Mokodongan ketika membuka kegiatan tersebut, menyatakan Sulut kaya akan potensi sumberdaya alam, terutama di sektor perikanan dan kelautan, pertanian dan perkebunan. “Kami (pemprov sulut,red) terus mendorong dan berupaya membangun interkoneksitas antara daerah, dalam rangka mewujudkan Provinsi Sulut sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan asia timur dan pasifik,” terang Mokodongan.

Lanjutnya, Sulut juga berada di bibir pasifik yang berhadapan dengan macan ekonomi Asia seperti Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan China. Dimana dua Negara yang saya disebutkan tadi yaitu Korsel dan Cina sangat erat hubungannya karena baik Cina dan Korsel telah menyatakan kesiapan untuk membangun berbagai infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.

“Untuk itu sosialisasi ini penting, dalam uoaya meningkatkan wawasan dan pemahamantentang prinsip-prinsip kerjasama internasional di bidang penanaman modal di Indonesia pada umumnya dan secara khusus di Provinsi Sulut, yang memiliki potensi sebagai pintu masuk dan keluar perekonomian global,” ungkap Mokodongan.

Sementara Kepala BKPM Sulut Dra. Lynda Watania MM MSi menyebutkan peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini berasal dari Kabupaten/Kota serta instansi terkait lainnya dilingkungan Pemprov Sulut. (ton)