BITUNG, (manadotoday.co.id)—Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Ir Stefanus Berty Arnicotje Nicolas Liow MAP (SBANL) berharap, implementasi program-program kelautan dan perikanan bisa memberikan dampak positif untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat.
Hal itu dikatakan SBANL saat menghadiri Apel Siaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) bertajuk “Menjaga Laut untuk Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera”, yang digelar di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (23/11/2021) dipimipin Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Wahyu Sakti Trenggeno.
Kehadiran SBANL, Senator asal Daerah Pemilihan Sulawesi Utara itu sendiri atas undangan Sekjen KKP RI Antan Novambar, sekaligus mewakili Pimpinan Komite II DPD-RI.
‘’Ya, program-program seperti ini adalah perwujudan sinergitas Komite II DPD-RI di bawah kepemimpinan Ketua Yorrys Raweyai dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI,’’ kata Stefa—sapaan akrabnya Senator SBANL.
Selain SBANL, hadir pada apel tersebut Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut dan Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM.
Dalam sambutannya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Wahyu Sakti Trenggeno mengatakan, begitu penting untuk menciptakan laut yang sehat, aman, tangguh dan produktif bagi kesejahteraan bangsa dengan strategi pembangunan ekologi dan ekonomi pada aktifitas yang menetap diruang laut.
Menteri Wahyu optimis, melalui penangkapan ikan terukur, perekonomian di Indonesia akan meningkat, khususnya sektor kelautan dan perikanan.
‘’Kebijakan penangkapan ikan terukur akan memiliki multiplier effect bagi pembangunan nasional, selain menopang ketahanan pangan,’’ kata menteri yang turut didampingi sejumlah pejabat eselon I dan II Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Sementara Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE menyambut baik kehadiran Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Berbagai usulan disampaikan gubernur kepada menteri, termasuk perizinan kapal penangkapan ikan dan meminta juga untuk dioperasikannya pabrik perikanan di Kota Bitung. (ark)