Gubernur Olly Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 Lewat Vidcon Bersama Forkopimda Sulut

Forkopimda Sulut
Gubernur Olly Dondokambey ketika memimpin rakor percepatan penanganan penyebaran covid-19 lewat video teleconference bersama jajaran Forkopimda Sulut.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Olly Dondokambey menggelar rapat koordinasi (rakor) percepatan penanganan penyebaran covid-19 lewat video teleconference bersama jajaran Forkopimda Sulut.

Vidcon tersebut diikuti Ketua DPRD Sulut Andrey Angouw, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Santos Matondang, Kapolda Sulut Irjen Pol Royke Lumowa, Kajati Sulut Andi Muh. Iqbal Arief, Danlantamal VIII Sulut Brigjen TNI Donar Philip Rompas, Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen.

Olly menerangkan, siap beroperasinya dua labotatorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di Sulut untuk mempercepat diagnosa dan penentuan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sehingga tenaga medis dapat segera memberikan penanganan yang tepat.

Dua lab PCR tersebut berada di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Manado dan RSUP Prof Kandou.

“Dalam rangka menjaga penambahan penyebaran covid-19 di Sulut, saya informasikan juga ada dua laboratorium PCR yang kami siapkan satu sudah mulai beroperasi (BTKLPP Kelas 1 Manado) dan yang satu lagi (RSUP Prof Kandou) full hari senin beroperasi,” ujarnya

Selain itu, Olly juga menerangkan Sulut belum mengusulkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat. Menurutnya, PSBB berdampak pada sektor perekonomian dan pelaksanaannya harus didukung penuh oleh kesiapan seluruh kabupaten dan kota di Sulut.

“Banyak orang mengusulkan saya PSBB tetapi dampak PSBB ini kan kita tahu persis semua, pasti ekonomi tidak bergerak,” ungkapnya.

Olly menyampaikan, Pemprov Sulut juga sudah dua kali menyurat ke gugus tugas kabupaten/kota meminta informasi pergeseran anggaran dan dipergunakan untuk apa saja.

“Tapi sampai hari ini kami belum dapat balasan surat dari kabupaten/kota,” imbuhnya.

Olly juga mengingatkan pentingnya kesiapan semua pihak mencegah penyebaran covid-19 pasca dibukanya kembali jalur transportasi antar daerah di Indonesia, termasuk dengan mengisolasi penumpang di rumah singgah.

“Salah satu contoh kemarin kita kedatangan pekerja asal Sulut dari Maluku Utara. Langkah-langkah ini sangat efektif kita ambil. Seluruh 110 penumpang kapal kita masukkan dalam rumah singgah dan semua efektif, dua minggu kita laksanakan,” pungkasnya. (ton)