First Lady Sulut Terima Penghargaan Adhi Bhakti Utama PKK

First Lady Sulut terima penghargaan Adhi Bhakti Utama PKK

SULUT, (manadotoday.co.id) – First Lady Sulawesi Utara (Sulut) Ny Deetje Sarundajang- Laoh- Tambuwun selaku Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Sulut, menerima penghargaan Adhi Bhakti Utama PKK tingkat Nasional atas pengabdian dan kesetiaan mengelolah gerakan PKK selama 36 tahun di Sulut.

Penghargaan tersebut diserahkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, disela-sela puncak acara Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-12 dan HKG PKK ke-43, yang dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kamis (28/5/2015).

Penghargaan tersebut diberikan kepada istri Gubernur Sulut DR. S.H. Sarundajang itu, setelah keseriusan dan eksistensinya dalam berbagai kegiatan dan program yang dilaksanakan untuk pembinaan kesejahteraan keluarga di Sulut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, masyarakat jangan sepelehkan program PKK. Kata dia, peran PKK adalah mengingatkan masyarakat tentang peran ibu dalam keluarga, serta membangun keluarga yang sejahtera.

“Saya memberi apresiasi kepada seluruh kader PKK yang terus melaksanakan kegiatan penting bagi maayarakat,” ujar Jokowi.

Lanjut dia, para kader PKK diharapkan untuk lebih mensejahterakan keluarga melalui pembinaan serta terus melaksanakan 10 pokja PKK.

“Peran PKK penting dan strategis, karena tim PKK yang bergerak langsung kepada masyarakat, menginformasikan hal-hal yang menyangkut kesejahteraan keluarga, untuk itu peran PKK perlu diperdalam agar masyarakat Indonesia menjadi tau apa yang harus dilakukan demi membangun Indonesia sejahtera,” ingat Jokowi.

Ditambahkannya, kader PKK harap terus membangun kebersamaan dengan masyarakat sehingga kedepan PKK menjadi ujung tombak penggerak program pemerintah di antaranya dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

Sementara Ibu Dey sapaan akrab Ketua TP. PKK Sulut, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah yang selama ini memperhatikan apa yang diperjuangkan dirinya demi mensejahterakan keluarga Sulut.

“36 tahun merupakan waktu yang cukup panjang. Dengan berbagai pengalaman yang saya alami, namun saya tetap berkomitmen terus belajar dan bekerja mensejahterakan keluarga dan anak yang ada di Sulut demi masa depan yang cemerlang,” pungkasnya. (ton)