Dibuka La Nyalla, DPD RI Gelar FGD Merawat Kerukunan di Tengah Pandemi Covid-19 dan Pilkada di Sulut

Dewan Perwakilan Daerah, Pjs Gubernur Sulut, Agus Fatoni. Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, La Nyalla,
Pjs Gubernur Sulut Agus Fatoni bersama Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti, pada kegiatan FGD dengan tema ‘Merawat Kerukunan di Tengah Pandemi Covid-19 dan Pilkada Sulut’ di Aula Mapalus kantor gubernur Sulut.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ‘Merawat Kerukunan di Tengah Pandemi Covid-19 dan Pilkada’ di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin (16/11/2020).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Mapalus kantor gubernur, dihadiri Pjs Gubernur Sulut Agus Fatoni. Sementara Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti, menjadi keynote speaker sekaligus membuka kegiatan tersebut.

Pada kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 itu, La Nyalla menjelaskan tujuan utama dari keberadaan DPD RI dilihat dari sejauh mana keberpihakan anggota DPD kepada setiap daerah.

“Keberpihakan kita kepada daerah adalah ukuran utama keberadaan kita sebagai senator,” jelasnya.

Dikatakan La Nyalla, maksud dari kegiatan ini tak lain adalah untuk menciptakan kerukunan umat beragama di masa pilkada termasuk juga didalamnya penanganan Covid-19.

“DPD menyelenggarakan kegiatan FGD ini untuk mewujudkan kerukunan beragama melalui Pilkada 2020 dimasa pandemi Covid-19,” bebernya.

Menurut La Nyalla, dirinya meyakini dengan terlaksananya pilkada yang aman maka akan menciptakan pemimpin yang berkualitas.

“Kita berkepentingan untuk menghasilkan kepala pemerintahan yang baik, yang menciptakan kemanfaatan, tidak menyalahgunakan wewenang serta menjaga keterbukaan, kepentingan umum dan pelayanan,” ungkapnya.

Terkait pelaksanaan pilkada, La Nyalla mengusulkan KPU Sulut agar secara proaktif mendatangi setiap pemilih guna mencegah minimnya partisipasi masyarakat saat pilakda 9 Desember nanti.

“Saya ada sedikit usulan yang mungkin bisa dipakai oleh KPU mencegah jangan sampai nanti pada saat pemilihan tanggal 9 Desember tingkat kehadiran itu dibawah 50% bahkan yang hadir kemungkinan hanya 35 – 40% itu hasil survei yang sudah dibuat,” ungkapnya.

“Untuk itu cara mengatasinya saya berharap KPU dengan menggerakan aparatnya/perangkatnya untuk mendatangi daerah pemilih. Pemilih-pemilih itu didatangi dikasih surat suara, disuruh coblos di situ kemudian dimasukkan dalam kotak, mungkin dengan cara seperti itu lebih banyak pemilih yang akan hadir,” lanjutnya.

Pjs Gubernur Sulut Agus Fatoni dalam sambutannya, menyambut baik kedatangan dari DPD RI di Sulut serta mengapresiasi pelaksanan kegiatan FGD ini.

“Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan FGD ini serta serangkaian kegiatan strategis dan bernilai penting di Provinsi Sulut,” kata Fatoni.

Dirinya juga menjelaskan langkah yang dilakukan Pemprov Sulut untuk menjaga kerukunan di tengah pandemi Covid-19 dan pilkada adalah dengan terus melakukan koordinasi baik dengan Forkopimda maupun dengan FKUB dan BKSAUA.

“Upaya-upaya yan dilakukan pemerintah daerah dalam rangka melakukan dan merawat kerukunan di tengah pandemi dan pilkada terus-menerus kita dorong dan kita lakukan bersama-sama,” bebernya.

“Bersama forkopimda juga kita terus melakukan koordinasi melakukan kerja bersama, terus di Sulut ini ada FKUB dan BKSAUA,” sambungnya.

Terkait dengan penanganan Covid-19, Fatoni menuturkan Pemprov Sulut terus berupaya menekan laju penyebaran Covid-19 dengan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Dimasa pandemi juga kami terus-menerus, bahu-membahu untuk menurunkan angka Covid-19 dan juga melakukan sosialisasi,” sahutnya.

Kegiatan FGD ini turut dihadiri jajaran Forkopimda Sulut, ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh, Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda serta pejabat di lingkup Pemprov Sulut. (ton)