25 Peserta PKA Angkatan II Pemprov Sulut Tampilkan Inovasi Berbasis Digital

Sekdaprov Sulawesi Utara, Praseno Hadi, Aksi Perubahan Konerja, Pelatihan Kepemimpinan Administrator, PKA,
Expo Aksi Perubahan Konerja Organisasi Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan II Provinsi Sulut tahun 2022.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Pj. Sekdaprov Sulawesi Utara (Sulut) Praseno Hadi, membuka pelaksanaan Expo Aksi Perubahan Konerja Organisasi Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan II Provinsi Sulut tahun 2022, di Graha Gubernuran, Manado, Selasa (27/9/2022).

Pada kegiatan itu, sebanyak 25 Aplikasi ditampilkan 25 peserta sesuai bidang yang didalami guna memudahkan sinergitas kinerja pimpinan dan bawahan.

Praseno mengatakan, dirinya menberi apresiasi dan selamat kepada 25 peserta PKA Pemprov Sulut Angkatan II Tahun 2022. Menurutnya, dengan adanya pendidikan, membuat seorang memiliki kompetensi.

“Saya sangat setuju karena saya paling tidak percaya orang jadi pintar, ahli, terampil dan kompeten tanpa melalui diklat (pendidikan dan pelatihan,” ungkapnya.

Lanjut Praseno, apabila sudah mengikuti pendidikan tapi tidak menghasilkan itu yang dipertanyakan.

“Jadi evaluasinya setelah pendidikan. Merasa kompentensi tak meningkat, berarti sekolah ulang,” tuturnya.

Sementara untuk proses pelatihan membutuhkan waktu tiga bulan, harus menghasilkan untuk mendukung Visi Misi Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw (OD – SK).

“Memang melelahkan, tapi yakinlah ini bukan hanya untuk diri sendiri, peningkatan karir, tapi untuk Pemerintah Provinsi karena ini ajang mendukung Visi dan Misi pak gubernur dan pak wagub,” tandasnya.

Praseno ikut menitipkan pesan Gubernur Olly dan Wagub Kandouw, agar inovasi dari peserta PKA ini diimplementasikan di SKPD masing-masing.

“Apa yang kita peroleh dipraktekan dalam bekerja,” tukasnya.

Sementara Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Sulut, Marhaen Roy Tumiwa, mengatakan aksi perubahan ini mengambil tema Digital Goverment, sehingga mereka menghadirkan inovasi berbasis digital.

”25 aplikasi yang ditampilkan peserta PKA ini bagian dari proses untuk memberikan kesempatan peserta menuangkan gagasan dan ide lewat aplikasi, ” ungkapnya.

Tumiwa berharap, para peserta PKA turut menyelesaikan suatu problem atau mencari suatu solusi atas permasalahan atau menjawab permasalahan kinerja di SKPD. (ton)