NasDem Cabut dari Fraksi PDI-P di DPRD Sitaro, ART Ungkap Alasannya

NasDem Cabut dari Fraksi PDI-P di DPRD Sitaro, ART Ungkap Alasannya

NUSA UTARA (manadotoday.co.id) – Konstelasi politik di DPRD Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro) kembali ramai setelah Partai NasDem keluar dari Fraksi PDI-P.

Alfrets Ronald Takarendehang (ART) ketika dikonfirmasi ihwal cabutnya NasDem dari Fraksi PDI-P, membenarkan hal tersebut.

“Ya, kemarin baru saja dibacakan di paripurna,” ujar Legislator NasDem itu via WhatshApp, Rabu (27/04/2022).

Menurut dia, hal seperti itu biasa di lembaga poliltik seperti DPRD selama tidak melanggar Tata Tertib (Tatib).

“Kita sudah menjalani separuh periode legislatif sebagaimana diatur oleh Tatib. Ini artinya merupakan hal biasa ketika ada yang keluar dan membentuk atau bergabung dengan fraksi yang lain,” tuturnya.

Ditanya alasan NasDem memutuskan keluar dari Fraksi PDI-P, Takarendehang memberi jawaban diplomatis.

“Kami bersama (Fraksi PDIP) kurang lebih dua tahun setengah, sehingga akan lebih baik kalau ada suasana baru, sekaligus pengetahuan baru menambah wawasan terhadap persoalan-persoalan yang baru,”kata dia.

Sementara soal adanya kabar burung kalau keluarnya NasDem dari Fraksi Gabungan PDI-P karena tak pernah dilibatkan dalam rapat fraksi, ART tidak memberi respons lebih.

“Sudahlah, itu sudah lewat. Karena fokus kita hari ini dan ke depan adalah menciptakan perimbangan dalam pemerintahan,” ujarnya.

Ia menyebut, PDI-P adalah partai penguasa di eksekutif maupun di legislatif sehingga perlu keseimbangan dalam menjalankan fungsi DPRD.

“Salah satu fungsi DPRD ialah pengawasan baik itu menyangkut pemanfaatan uang rakyat hingga realisasi program. Nah, kalau kita juga ada di sana, gimana kita mau awasi sedangkan dalam rapat fraksi saja kita tidak dilibatkan?,”ucap Ronald.

Meski begitu, Ronald menegaskan kalau sikap keluar dari fraksi PDI-P bukanlah bagian dari upaya untuk menghambat pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah.

“Prinsip kami adalah mendukung penuh semua kebijakan yang pro rakyat. Sedangkan kebijakan yang melenceng itu kita lawan,” pungkasnya.

Diketahui, setelah keluar dari Fraksi PDIP, Partai NasDem yang mengantongi 2 kursi menggambungkan diri ke fraksi Perindo bersama Gerindra sehingga menjadi 6 kursi. Sedangkan Fraksi PDI-P dan Fraksi Golkar berbagi kursi, 11 untuk si merah, dan 3 untuk kubu kuning.

Sekadar informasi, keputusan keluarnya Nasdem dari PDI-P mengacu pada Surat DPD NasDem Sitaro tertanggal 20 Februari 2022 serta Surat Perubahan Struktur Fraksi Partai Perindo tertanggal 10 Maret 2022.(*/ryan)