Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku dan Gaya Hidup

Cornelia Lisa Putri Pandeirot

OLEH: Cornelia Lisa Putri Pandeirot, Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado

Media sosial merupakan produk teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebagai produk teknologi, maka media sosial dapat memunculkan jenis interaksi sosial baru yang berbeda dengan interaksi sosial sebelumnya.

Menurut Jogiyanto (2007), Perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan karena individual mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu tertentu.

Minat perilaku akan menentukan perilakunya. Perilaku-perilaku yang diinginkan adalah perilaku-perilaku yang kejadiannya merupakan suatu hasil langsung dari usaha-usaha di bawah sadar yang dibuat oleh seseorang individual.

Perilaku adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Dalam konteks penggunaan teknologi informasi, perilaku adalah penggunaan sesungguhnya dari teknologi. Gaya hidup menurut David Chaney ialah pola-pola tindakan dalam membedakan antara satu dengan yang lain. Gaya hidup adalah bentuk identitas kolektif yang berkembang seiring waktu.

“Gaya hidup berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara yang mungkin tidak dapat dipahami. Gaya hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu atau aktifitas,apa yang mereka anggap penting dalam lingkungan (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya,”ujar Cornelia Pandeirot mengutip Jogiyanto.

Jika pada masa lalu masyarakat berinteraksi secara face to face communication, maka dewasa ini masyarakat berinteraksi di dunia maya atau melalui interaksi sosial online. Teman-teman bahkan keluarga kita pun sendiri di jejaring sosial pun nampak lebih dekat dan nyata dibanding keberadaan tetangga kita sendiri. Orang-orang kemudian menjadi begitu terobsesi dengan dunia maya dan menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Hal inilah yang kemudian menimbulkan berbagai gangguan kepribadian seperti sikap menyendiri, anti-sosial cenderung tidak peka dengan kebutuhan orang sekitar, individualistis dan lain-lain. Pemanfaatan internet akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media sosial internet tidak lagi hanya sekadar menjadi media komunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan, dan pergaulan sosial.

“Khususnya pada media sosial yang pertumbuhannya sangat meningkat. Media sosial yang marak belakangan ini seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan Whatsapp adalah produk teknologi media sosial yang kini sedang digemari banyak kalangan,”tutur Cornelia.

Lebih lanjut dikatakannya, penggunaan media sosial saaat ini lebih banyak digunakan untuk menunjukkan eksistensi diri yang berlebihan hingga terkadang tidak ada batas antara kehidupan nyata dan kehidupan di dunia maya.

“Media sosial kini bisa dimanfaatkan lebih jauh. Tidak hanya untuk memberi kabar tentang keberadaan saja,lebih dari itu media sosial kini sudah bisa digunakan sebagai sarana pengganti kehidupan kita di dunia maya,”tuturnya.

Menurutnya, akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap orang, dikarenakan adanya kebutuhan akan informasi,hiburan,Pendidikan dan akses pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda.

“Kemajuan teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industry seperti menghadirkan dunia dalam genggaman,” ucap mahasiswa jurusan ekonomi ini.

Lebih lanjut dikatakannya, kemajuan teknologi dan arus informasi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan media ikut juga berperan aktif dalam perubahan gaya hidup seseorang baik media elektronik, cetak maupun online.

“Dilihat dari era modern sekarang ini media sosial bukan hanya sekadar media komunikasi namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup manusia khususnya golongan muda atau pelajar dan mahasiswa. Dalam setiap kehidupan kita sudah mengenal apa yang namanya gaya hidup, gaya hidup adalah sesuatu yang selalu ada dan dipraktekkan oleh manusia di sekeliling kita,”tambahnya.

Dijelaskannya, gaya hidup juga sudah menjadi panutan orang-orang yang mengenalnya, karena dengan seperti itu akan nampak cara hidup yang mereka inginkan sesuai kebutuhan mereka tanpa harus memikirkan orang lain. Asiknya gaya hidup juga bisa dirasakan oleh beberapa mahasiswa yang masih terlihat trend-trend gaya hidup sekarang atau pun masa depan, yang lebih dikenal dengan gaya hidup modern.

“Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Berpikir secara rasional dengan perkembangan media sosial yang ada, tidak memilih serta merta akan kepuasan tapi kebutuhan. Media sosial adalah media yang memungkinkan penggunanya untuk saling melakukan aktivitas sosial melalui jaringan internet tanpa dibatasi jarak, ruang,dan waktu. Berbagai alasan mengapa seseorang membuat sebuah akun pada media sosial, diantaranya untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman, memperoleh informasi dan kabar melalui news feed yang disediakan oleh media sosial, hingga menunjukkan eksistensi diri,”tuturnya.

Dalam sebuah penelitian dinyatakan, media sosial berhubungan dengan kepribadian intorovert. Semakin introvert seseorang maka dia akan semakin aktif di media sosial sebagai pelampiasan. Membludaknya pengguna media sosial di kalangan mahasiswa, akhir-akhir ini mulai muncul anggapan semakin aktif seorang di media sosial maka mereka semakin dianggap keren dan gaul. Namun kalangan mahasiswa yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno, ketinggalan jaman,dan kurang bergaul.

Pada akhirnya anggapan ini akan membentuk kesan krisis eksistensi diri. Tidak jarang mahasiswa-mahasiswa yang menggunakan media sosial ini menjadi dramatis dan terus membuat pencitraan atas dirinya. Manfaat media sosial saat ini tidak dapat terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari.

“ Saat ini media sosial sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Perkembangan teknologi informasi yang pesat merupakan salah satu penyebab booming-nya media sosial. Manfaat media sosial tentu sesuai dengan namanya yaitu untuk bersosialisasi,”jelasnya.

Penggunaan media sosial juga membawa perilaku terhadap masyarakat. Sebagai contoh, kita sudah jarang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, semisal pada saat antri di loket-loket pelayanan, mereka masing-masing sibuk dengan smartphone-nya tanpa memperdulikan orang-orang sekitarnya, bahkan banyak orang yang kita lihat termasuk teman sekantor kita pekerjaannya tidak selesai bahkan terbengkalai karena sibuk berkomentar atau memberikan komentar-komentar melalui Facebook, yang sebenarnya tidak terlalu bermanfaat untuk dirinya.

Dan yang paling memprihatinkan adalah dampak media sosial terhadap perilaku anak-anak kita yang masih remaja, mereka menjadi apatis dan cuek dengan lingkungannya, kita orang tua semakin sulit berkomunikasi dengan anak-anak.

Media sosial menjadikan anak-anak kita semakin malas belajar dan susah diatur, karena hampir semua waktunya dihabiskan untuk mengutak-atik informasi, baik di sekolah, di luar sekolah ataupun di rumah.

“Anak-anak lebih memilih media sosial untuk mencurahkan unek-uneknya dari pada orang tuanya, dan yang paling parah hampir semua persoalan yang dihadapi dia sampaikan ke media sosial, termasuk hal-hal yang sifatnya pribadi sehingga semua orang tahu, padahal mestinya orang tidak perlu tahu. Mereka tidak menyadari bahwa apa yang kita sampaikan sudah menjadi konsumsi publik dan sulit ditarik kembali,”tandasnya.

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan pengaruh media sosial terhadap perilaku dan gaya hidup manusia merupakan media yang memungkinkan penggunanya untuk saling melakukan aktivitas sosial melalui jaringan internet tanpa dibatasi jarak,ruang,dan waktu.

Banyak orang menggunakan media sosial seperti Instagram, WhatsApp dan facebook. Media sosial tersebut sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup bagi orang-orang. Pengaruh media sosial terhadap gaya hidup dan perilaku manusia yaitu memiliki dampak negatif dan positif. Dampak positifnya yang dirasakan dalam penggunaan media sosial yaitu sebagai tempat promosi, sebagai tempat memperoleh dan menyebarkan informasi tetapi harus kebenaran terhadap informasi yang diterima serta memilih informasi yang bermanfaat dan berguna,dan sebagai sarana untuk hal-hal baik.

Sedangkan dampak negatifnya yaitu adanya ketergantungan, sering munculnya trend yang tidak baik, menimbulkan sifat konsumtif dan ketika berkumpul dengan teman-teman setiap individu akan asik dengan gawainya masing-masing sehingga menyebabkan kurangnya interaksi. Jadi kita sebagai pengguna media sosial gunakanlah media sosial dengan baik dan tetap melihat perilaku dan gaya hidup kita apakah sesuai dengan pengguna media sosial dengan baik atau tidak.(ten)