Pertama di Sulut, Minahasa Tenggara Miliki Malaria Centre

malariaRATAHAN(manadotoday.co.id)-– Meski terus mengalami penurunan kasus Malaria, namun upaya penanganan terhadap penyakit tersebut terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dengan Pemprov Sulut.

Salah satu upaya untuk memaksimalkan penanganan kasus tersebut dengan mulai dioperasikannya Malaria Centre yang berada di Kecamatan Pasan.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dr Jemi Lampus. Menurutnya,  keberadaan Malaria Centre tersebut bertujuan untuk melakukan penanganan-penanganan kasus Malaria di yang merupakan salah satu daerah endemik.

“Meski sudah ada penurunan kasus malaria, namun keberadaan malaria centre ini masih sangat diperlukan karena masih sering didapatinya kasus-kasus malaria di sejumlah tempat di daerah ini,” katanya seraya menambahkan ini adalah yang pertama di Sulawesi Utara (Sulut).

Fasilitas tersebut nantinya akan berfungsi sebagai mediator proses penanganan, pemeriksaan, serta penyediaan obat-obatan penyakit Malaria.

“Untuk memaksimalkan fasilitas yang sudah ada sekarang kita juga mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah, sehingga tujuan kita untuk menekan kasus Malaria di Minahasa Tenggara dapat terwujud,” jelas Lampus.

Sementara Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mitra Drs Gotlieb Mamahit mewakili bupati mengatakan, selama ini pemerintah daerah terus melakukan upaya untuk menekan kasus Malaria di daerah tersebut.

“Pemkab Mitra terus berupaya agar kasus malaria dapat ditekan meski daerah kita merupakan endemik malaria. Beberapa upaya tersebut seperti memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan, pemberian kelambu kepada masyarakat,” katanya.

Dengan adanya Malaria Centre tersebut diharapkan kasus Malaria di Minahasa Tenggara dapat ditekan, khususnya di daerah-daerah yang menjadi endemik.

Mitra juga mendapat bantuan dari Global Fund, organisasi yang bergerak dalam bidang kesehatan berupa bantuan mikroskop, kelambu kepada ibu hamil dan balita yang diterima Kepala Dinkes Minahasa Tenggara dr Rinny Tamuntuan. (ten)