“Warga antusias mengumpulkan material semen, batu dan pasir kemudian bersama-sama melakukan perbaikan, mengingat di beberapa ruas jalan Keroit-Toyopon ruak berat sehingga mengganggu kenyamanan warga saat akan melintas. Apalagi ruas jalan ini sangat vital dalam menunjang aktifitas dan ekonomi masyarakat jadi perlu untuk diperbaiki,” ujar Rindo-rindo.
Disisi lain Rindo-rindo, kemudian menyoroti soal tanggungjawab kontraktor dan kualitas pekerjaan dalam mengerjakan proyek jalan Keroit-Toyopon. Pasalnya, di beberapa titik ruas jalan, kondisinya sudah rusak parah kendati belum lama dibangun.
“Karena itu pihak terkait di pemkab Minsel dapat turun langsung melihat kondisi jalan dan kualitas pekerjaan secara menyeluruh, sehingga dapat memberikan peringatan keras atau sanksi kepada pihak kontraktor yang mengerjakan proyek ini,” kuncinya. (lou)