Merdeka Belajar, SMPN 2 Motoling Akan Terapkan Mulok Bahasa Tontemboan

Kepala SMP Negeri 2 Motoling Drs Tommy Onibala

MOTOLING, (manadotoday.co.id) – Bahasa daerah adalah kearifan lokal budaya yang hendaknya harus terus dipelihara dan dilestarikan.

Untuk menjaga bahasa daerah agar terpelihara dan lestari, SMP Negeri 2 Motoling bakal menerapkan belajar berbahasa Tontemboan.

“Ya kita upayakan ada satu hari aktifitas siswa di sekolah akan menggunakan bahasa Tontemboan. Atau bahasa Tontemboan jadi Muatan Lokal, tindak lanjut Program Merdeka Belajar Menteri Pendidikan Nadiem Makarim,” terang Kepala SMP Negeri 2 Motoling Drs Tommy Onibala.

Merdeka belajar menurut Onibala, adalah bebas memilih program yang dapat meningkatkan kualitas dunia pendidikan dan melahirkan sumber daya manusia berkualitas.

“Termasuk menjadikan Bahasa Ibu yaitu Bahasa Tontemboan sebagai muatan lokal,” katanya.

Bahasa daerah Tontemboan diungkapkan Kepsek yang juga pemimpin atau Gembala Gereja di Desa Raanan Lama, adalah aset yang harus dijaga dan dipelihara.

“Nah, jadi kewajiban kita saat ini untuk terus mengajarkan Bahasa Tontemboan kepada anak didik sejak dini. Karena jika dibiarkan dan tidak dijaga atau dilestarikan dikhawatirkan Bahasa Tontemboan akan punah,” tandasnya.

“Kita sudah harus belajar kepada orang Jawa dan daerah lainnya yang tetap konsisten dan komitmen berbahasa daerah dimanapun mereka berada,” imbuhnya.

Untuk itu Onibala menyampaikan pada praktek Bahasa Tontemboan nanti di sekolah, pihaknya akan mewajibkan siswa menghafal minimal 20 kata Bahasa Tontemboan dan artinya. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan berbicara dalam Bahasa Tontemboan.

“Program ini juga sejalan dengan program Bupati Minsel Frangky Donny dan Wakil Bupati Pendeta Petra Yanni Rembang melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Minsel Arthur Tumipa,” katanya seraya berharap dukungan seluruh elemen keluarga SMP N 2 Motoling yang terletak di Desa Raanan Lama, sehingga program Bahasa Tontemboan menjadi Muatan Lokal akan berhasil. (lou)