37 Siswa SMA Negeri Kumelembuai Ikut UAS 2023 Berbasis Android

37 Siswa SMA Negeri Kumelembuai Ikut UAS 2023 Berbasis Android

KUMELEMBUAI, (manadotoday.co.id) – Sedikitnya 37 Siswa Kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Kumelembuai mulai mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) Tahun 2023, berbasis android.

Ujian akhir sekolah dengan metode siswa mengerjakan soal melalui smartphone berbasis Android, akan dilaksanakan selama 8 hari, terhitung 27 Maret hingga 5 April 2023.

Kepala SMA Negeri Kumelembuai Swingly Liow SPd mengatakan pelaksanaan UAS berbasis Android penting di era revolusi teknologi 4.0, menyesuaikan dengan kemajuan zaman.

“Nah, jika sebelumnya menggunakan kertas, saat ini siswa menyelesaikan ujian dengan menggunakan HP berbasis Android,” ujarnya.

Keunggulan dari pelaksanaan ujian berbasis android ini sendiri menurut Liow, selain efisen, efektif dan ekonomis karena tidak disibukkan dengan menyiapkan dokumen seperti kertas, pensil dan penghapus, hasil ujian sudah bisa diperoleh setelah siswa selesai mengerjakan soal.

“Jadi para pengawas tidak lagi memeriksa hasil ujian siswa, karena hasil ujian sudah bisa diketahui oleh Guru mata pelajaran melalui Google form,” terang Liow.

Sementara untuk langkah siswa mengikuti UAS berbasis android, terlebih dahulu siswa melakukan scan barkot, kemudian memasukkan identitas pada laman yang tersedia. Setelah itu baru mengerjakan soal dengan cara meng-klik jawaban yang dianggap benar.

“Dan masing-masing siswa akan memiliki akun untuk mengerjakan soal mata pelajaran,” jelasnya.

Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan UAS berbasis android ini menurut Guru berprestasi tingkat provinsi Sulut tahun 2017, hanya jika jaringan internet terganggu.

“Tapi kita juga mengantisipasi dengan menyiapkan Wi-fy. Dan puji Tuhan dua hari pelaksanaan UAS tidak ada kendala berarti soal jaringan internet, ” ujar Liow.

Sedangkan untuk pelaksanaan UAS berbasis Android Kelas XII, pihak SMA Negeri 1 Kumelembuai, seminggu sebelumnya dua kali melakukan simulasi.

“Hal ini dilakukan untuk memudahkan siswa dalam mengikuti UAS berbasis android. Ada satu siswa yang tidak memiliki smartphone atau HP android, kemudian difasilitasi pihak sekolah sehingga dapat mengikuti UAS,” tukasnya. (lou)