Sebab, menurut mereka, Sulut ke depan membutuhkan pemimpin yang konsen terhadap nasib petani.
Selama ini, lanjut mereka, petani seolah dibiarkan sendiri untuk merenungi nasib dengan anjloknya berbagai komoditi andalan.
‘’Karena itu dengan adanya janji ibu Vonnie Anneke Panambunan (VAP) untuk memprioritaskan program untuk memberdayakan petani memberi harapan baru bagi petani,’’ ujar J Umboh, petani asal Minsel.
Hal yang sama juga diakui C. Worotican, petani dari Tondano, Minahasa. Menurutnya, calon pemimpin Sulut ke depan harus benar-benar berpihak kepada petani.
‘’Jangan cuma kata-kata tapi harus berjuang mati-matian membela petani,’’ tegasnya.
VAP yang dimintai tanggapan tentang harapan petani di daerah ini, mengatakan, itu memang menjadi tanggungjawab perintah untuk mensejahterakan masyarakat, termasuk petani.
‘’Tentu saja harapan petani ini menjadi tanggungjawab saya bila dipercayakan menjadi pemimpin di daerah ini. Yang pasti saya sudah punya konsep untuk meningkatkan kesejahteraan petani,’’ tuturnya.(*)