Vaksin Covid-19 Sebabkan Kemandulan? Ini Kata Para Ahli

Vaksin Covid-19 (foto: Pixabay)

MANADO, (manadotoday.co.id) – Kabar bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan efek samping kemandulan dibantah oleh para ahli.

Informasi menyesatkan yang beredar seputar vaksin Covid-19 mengklaim vaksin tersebut mengandung protein lonjakan atau disebut syncytin-1, yang terkait dengan fungsi plasenta. Plasenta sendiri merupakan organ yang berkembang selama kehamilan untuk memberikan oksigen dan nutrisi kepada bayi

Dokter dan ilmuwan menegaskan bahwa dugaan itu tidak benar. Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa vaksin akan memengaruhi kemampuan untuk memiliki anak.

Dokter spesialis kandungan di The Ohio State University Wexner Medical Center, Michael Cackovic menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, karena protein lonjakan SARS-CoV-2 tidak mirip dengan syncytin-1.

“Tidak ada alasan untuk percaya informasi tersebut,”tegas dr. Cackovic seperti dikutip dari Shape.

Hal yang sama dikatakan para ahli kesehatan di American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

Mereka menyebut, beberapa wanita yang berpartisipasi dalam uji klinis untuk dua vaksin (Pfizer dan Moderna) hamil selama percobaan, dan tidak ada bukti terjadi masalah kesuburan kepada mereka.

Selama uji coba vaksin Moderna, ada 13 peserta hamil, dan pada uji coba vaksin Pfizer, terjadi 23 kehamilan. Sementara satu dari kelompok Pfizer mengalami keguguran, dan orang tersebut menerima plasebo – bukan vaksin.

Meski begitu, Dokter spesialis penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner meminta para wanita yang ingin hamil untuk mempertimbangkan resiko vaksinasi yang mencakup efek samping dan kemungkinan persalinan prematur jika hamil.

“Jika anda masih khawatir tentang bagaimana vaksin Covid dapat memengaruhi kesuburan, saya merekomendasikan anda untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan kepastian dari penyedia medis, bukannya mencari innformasi di internet,”ungkap Schaffner.(*)