Prof. DR. Achmad Paturusi: FIK UNIMA Maksimalkan Kuliah Daring, Ujian Wajib Tatap Muka

Dekan Fakultas Ilmu Keolagragaan, Prof. DR Achmad Paturusi, MKes. AIPO

MANADO, (manadotoday.co.id) – Universitas Negeri Manado (UNIMA ) kini memaksimalkan kuliah jarak jauh dengan menggunakan teknologi digital secara online saat ini.

Dekan Fakultas Ilmu Keolagragaan, Prof. DR Achmad Paturusi, MKes. AIPO kepada manadotoday.co.id mengatakan, menghadapi Pandemi Covid 19 ini, UNIMA memaksimalkan kuliah jarak jauh yaitu kuliah secara Daring dengan memanfaatkan teknologi terkini.

“Wisuda saja dilakulan secara daring dan berhasil,” kata Paturusi meyakinkan.

Dikatakan, kuliah daring memang suatu hal yang baru namun harus dilakukan karena untuk menghindari penyebaran virus corona.

“Mahasiswa sekarang sudah terbiasa dengan sistem kuliah saat ini karena sejak Maret lalu Pandemi Covid 19 tak bisa dielakkan. Sekolah dotutup, rumah ibadah ditutup, pusat perbelanjaan juga ditutup, bahkan kantor kantor mengharuskan pegawainya bekerja dari rumah,” katanya lagi.

Dekan berusia 57 tahun ini memaparkan, kualitas anak didik tidak terpengaruh dengan sistim perkuliahan daring, bahkan mereka semakin mandiri untuk belajar tentu dengan bimbingan dosen mata kuliah yang bersangkutan.

“Hasil evaluasi selama ini tidak ada kendala yang berarti karena rata rata mahasiswa punya android untuk mendukung proses belajar daring. Namun untuk ujian ujian, tetap dilakukan secara tatap muka,” tegas putra Minahasa Tenggara yang sukses menduduki jabatan Dekan FIK awal tahun 2020 ini.

Suami dari Fitria Asaha, anggota DPRD Mitra dari Fraksi Demokrat ini lebih jauh mengatakan, saat ini FIK memiliki empat Prodi. Antara lain Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Ilmu Keolahragaan yang kesemuanya memiliki peminat yang banyak.

“Untuk tenaga guru olahraga saja masing sangat kurang di sekolah sekolah, maka perlu sekali untuk menciptakan tenaga guru olahraga yang handal dan berkualitas. Saya bertekad menjadikan FIK Unima bersaing secara nasional bahkan global,”imbuhnya

Paturusi yang mengambil gelar doktor di Universitas Jakarta ini mengatakan, pihaknya akan mendorong para dosen untuk terus menulis karya ilmiah kemudian dipublikasikan kepada masyarakat. Sebab salah satu keberhasilan sebuah Universitas adalah produktivitas para dosen dalam melahirkan karya karya ilmiah yang berkualitas.

“Dan yang perlu diingat, harus dipublikasikan kepada masyarakat. Diaku bahwa publikasi karya ilmiah ke publik masih kurang. Secara kuantitas memang masih minim, namun dari segi kualitas tak bisa diragukan,” tegas lelaki murah senyum dan rendah hati ini. (Meldi s)