Permudah Tracking Covid-19, Pemkot Manado Akan Gunakan Aplikasi Jejak

Permudah Tracking Covid-19, Pemkot Manado Akan Gunakan Aplikasi Jejak
Permudah Tracking Covid-19, Pemkot Manado Akan Gunakan Aplikasi Jejak

MANADO, (manadotoday.co.id) – Pemkot Manado melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menggunakan aplikasi Jejak untuk mempermudah petugas Satgas Covid-19 melakukan tracking.

Kepala Diskominfo Erwin Kontu lewat Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Heintje Lombone menjelaskan, aplikasi ini sangat berguna di tengah pendemi Covid-19 karena bisa mencatat mobilitas individu selama 14 hari dengan cara scan QR unik.

“Jadi riwayat kunjungan orang-orang bisa dilihat lewat aplikasi ini. Katakanlah ada orang yang positif (Covid-19), kita bisa lihat tempat-tempat mana yang pernah dia kunjungi, kita bisa tracking dengan mudah. Kalaupun ada yang tidak punya aplikasi ini, petugas bisa langsung men-scan KTP, SIM atau passport,”jelas Lombone kepada manadotoday.co.id, Senin (20/7/2020).

Rencananya ke depan, akan dibuatk surat edaran agar tempat-tempat umum seperti hotel, mal, rumah makan dan kawasan perkantoran harus menerapkan aplikasi ini.

“Tempat-tempat umum memang menjadi target penerapan aplikasi ini, jadi ini memang butuh kerja sama dari masyarakat untuk menggunakan aplikasi Jejak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,”tuturnya.

Selain itu, karena dalam proses penggunaan aplikasi menggunakan NIK KTP, ia menyakinkan data masyarakat akan tersimpan aman karena database aplikasi ada di Pemkot Manado.

“Dari pertama memang pak Wali Kota Vicky Lumentut menekankan keamanan, jadi kami meminta pihak Cartenz (pengembang aplikasi Jejak) agar database harus ada di Pemkot Manado. Jadi masyarakat tidak perlu takut dengan penyalahgunaan data,”kata dia.

Meski begitu, pihak Kominfo sementara menyempurnakan aplikasi tersebut sebelum nanti digunakan oleh masyarakat Kota Manado.

“Menurut petunjuk pak wali kota, aplikasi juga harus dimatangkan lebih dulu agar nanti di lapangan tidak ada permasalahan,”pungkas Kabid Bidang Aplikasi dan Informatika Heintje Lombone.

Sekadar informasi, aplikasi Jejak ini sudah digunakan oleh beberapa negara. Di Indonesia sendiri baru Jakarta menyusul Kota Manado.(ryan)