Pemanfaatan Dana BOS SDN Malalayang Dilakukan Transparan Sesuai Juknis

Kepsek Djoiske Aseng, SPd. MPd

MANADO, (manadotoday.co.id) – Kepala Sekolah Dasar Negeri Malalayang, Djoiske Meity Aseng, SPd, M.Pd membantah tudingan sejumlah pihak bahwa pengelolaan dana BOS di sekolah yang dipimpinnya tidak transparan.

“Saya ingin jelaskan bahwa justru pemanfaatan dana BOS dilakukan setransparan mungkin . Apa yang dituduhkan oleh pihak pihak lain termasuk orang tua murid tidaklah benar,” kata Djoiske Aseng kepada wartawan Selasa lalu.

Dikatakan, dana BOS sudah digunakan sesuai prtunjuk teknis (Juknis) antara lain pembuatan taman sekolah, pembelian tong penampungan air, pembuatan instalasi air. Selain itu, pembelian wastafel delapan unit dalam rangka penerapan protokol kesehatan, pembelian masker untuk guru dan siswa, face shield , disenfektan, membeli hand sanitizer, pembuatan taman, rehab jendela, perbaikan wc, pengecetan sekolah, pengecoran halaman untuk pembuatan instalasi air, pembelian taplak meja dan gorden.

Bahkan dana BOS ini juga digunakan untuk membiayai ekstra kulikuler siswa antara lain membayar pelatih maengket dan pelatih olagraha pencak silat.

“Apanya yang tidak transparan,” ujarnya tidak mengerti.

Khusus pembuatan ruang kelas ukuran 3 x 4 yang akan digunakan untuk proses belajar mengajar, dikatakan Djoiske baru direncanakan karena memang belum ada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Selain itu, katanya ada tudingan ruang kantin sekolah dikatakan kandang ayam. Bukannya dibuat ruang kelas tetapi dibuat gudang untuk penampungan barang bekas.

“Semua kritikan kami terima sebagai masukan untuk kebaikan bersama. Namun tudingan yang tidak mendasar bisa mengakibatkan persepsi yang berbeda. Kami berusaha mencerdaskan anak bangsa meski dalam situasi pandemic covid-19, tentu dengan memanfaatkan dana BOS yang selama ini sangat membantu upaya peningkatan mutu pendidikan anak didik,” katanya meyakinkan.

Menurutnya, proses belajar mengajar di SDN Malalayang berjalan lancar meski situasi Pandemi Covid. Selain belajar daring, ada juga luring untuk sejumlah kasus.

“Kami terus memantau proses belajar mengajar meskipun dari rumah masing-masing murid,” ujarnya. (meldi s)