Lewat Momentum Adat Tulude, Stenly Towoliu Ajak Masyarakat Nusa Utara Jadi Pioner Pemersatu

Stenli Towoliu (kiri) bersama Wali Kota GS Vicky Lumentut (tengah) dan Maikel Towoliu (kanan)
Stenli Towoliu (kiri) bersama Wali Kota GS Vicky Lumentut (tengah) dan Maikel Towoliu (kanan)

MANADO, (manadotoday.co.id) – Pelaksanaan Upacara Adat Tulude Kota Manado, menjadi momen strategis untuk mengaktualisasikan spirit, eksistensi serta melestarikan seni budaya masyarakat Nusa Utara di Kota Manado.

Hal tersebut dikatakan Pemerhati Sosial Stenly Towoliu kepada awak media, Kamis (14/2/2019).

Menurutnya, Manado yang merupakan Kota Paling Toleran di Indonesia, telah membuktikan bahwa kota tersebut bukan hanya milik warga asli saja, akan tetapi milik semua orang Manado yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama.

“Dan itu tak lepas dari peran Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut dan Wakil Wali Kota Mor Dominus Bastiaan, yang bisa disebut sebagai simbol pemersatu, karena selalu mendukung kegiatan-kegiatan berbau budaya dan agama di Kota Manado,” tutur Towoliu yang juga Ketua LSM Masyarakat Jaring Koruptor Sulut (MJKS).

Oleh karena itu, dia mengapresiasi Pemerintah Kota Manado yang telah mendukung penuh pelaksanaan budaya Nusa Utara tersebut.

“Saya mengapresiasi dukungan penuh Pemkot Manado, sehingga Tulude tahun ini bisa berlangsung meriah dan sukses, ” tukas Stenly Towoliu yang juga Humas Tim Rajawali GSVL ini.

Lewat momentum Upacara Adat Tulude Kota Manado tahun 2019, dia juga mengajak seluruh masyarakat Nusa Utara untuk menjadi pioner dalam menjaga persatuan ditengah pluralis serta kemajemukan etnis, budaya, suku bangsa, agama, serta politik.

“Sebagai putra Nusa Utara, mari jadikan Tulude sebagai momentum untuk menunjukan eksistensi kita dalam membangun Kota Manado,” pungkas Stenly Towoliu (Seto).(**/ryan)