Kisruh Gedung Eks Dego-Dego, Pihak Tetangga Akhirnya Ambil Jalur Hukum

Kisruh Gedung Eks Dego-Dego, Pihak Tetangga Akhirnya Ambil Jalur Hukum
Kisruh Gedung Eks Dego-Dego, Pihak Tetangga Akhirnya Ambil Jalur Hukum

MANADO, (manadotoday.co.id) – Setelah melalui serangkain hearing oleh anggota DPRD Manado dan mediasi, kisruh gedung eks Dego-Dego akhirnya sampai ke ranah hukum.

Pihak tetangga yang keberatan dengan pembangunan gedung bertingkat di lokasi eks Dego-Dego, jalan Wakeke No. 11 Kelurahan Wenang Utara, Kecamatan Wenang, karena belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), memilih untuk menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan masalah yang telah ‘mengendap’ sejak tahun 2017 tersebut.

Kuasa Hukum Clift Pitoy mengatakan, pihaknya berdasarkan surat kuasa tertanggal 6 Juli 2020 dari pihak tetangga Elnike Mowilos dkk, telah mengirimkan surat somasi I kepada owner Gedung Eks Dego-Dego Meiky Taliwuna.

“Karena pembangunan gedung di lokasi eks RM Dego-Dego tidak memiliki IMB dan oleh klien kami merasa sangat meresahkan, maka kami memberikan batas waktu kepada owner gedung tersebut untuk menyelesaikan masalah dengan klien kami dalam jangka waktu 7 hari sejak surat ini dikirimkan pada tanggal 8 Juli,”kata Kuasa Hukum Clift Pitoy didampingi Charles Sangkay.

“Jika dalam tenggat waktu yang diberikan permintaan klien mereka tidak dipenuhi, maka kami dengan menjaga hak-hak hukum klien akan melakukan upaya hukum baik itu pidana ataupun perdata atau upaya hukum lainnya,”sambungnya.

Selain melayangkan surat somasi ke owner Gedung eks Dego-Dego, kuasa hukum juga mengirimkan surat pencegahan/keberatan ke pihak Dinas PM-PTSP Kota Manado.

Ia menyebut, disamping belum mengantongi IMB, pembangunan gedung bertingkat itu sangat mengancam kliennya karena tidak sesuai dengan UU nomor 28 tahun 2020 tentang Bangunan Gedung.

“Sambil menunggu kepastian hukum dalam kasus ini, makan Dinas PTSP tidak diperbolehkan melakukan perbuatan hukum dalam hal ini menerbitkan IMB objek sengketa atau memperbolehkan pemilik bangunan untuk melanjutkan pembangunan fisik dalam bentuk apapun di atas objek sengketa,”tegas Clift Pitoy.(ryan)