MANADO (manadotoday.co.id) – Sulawesi Utara yang identik dengan sebutan daerah Nyiur Melambai karena tanaman kelapa dan dilengkapi dengan infrastruktur Balitpalma menjadi potensi yang akan membuat daerah ini go international.
Itulah saripati diskusi dengan topik: “Kolaborasi Gelorakan Kelapa Sebagai Komoditi Dengan Produksi dan Turunan Unggulan Sulawesi Utara” yang digelar Fakultas Pertanian (Faperta) Unsrat bersama pemangku kepentingan dan instansi terkait baru-baru ini di Manado.
Dari hasil diskusi tersebut diprediksikan ada langkah lebih besar yang menjadi progres ke depan oleh Faperta bersama instansi terkait atau stakeholder untuk mengangkat potensi perkelapaan di Sulawesi Utara.
Dengan potensi perkelapaan yang ada Sulut disebut-sebut terbuka peluangnya ke depan untuk dijadikan bank gen kelapa internasional (international coconut gene bank) sebab untuk level nasional sudah nyata.
Saat ini lahan pengembangan plasma nutfah kelapa sudah ada dan sementara diproses kurang lebih 100 Ha. Plasma nutfah sendiri dikenal sebagai sumber genetik pembentuk varietas unggul yang dapat berasal dari varietas lokal.
Menurut Dr Jelfina C. Alow selaku Direktur International Coconut Community (ICC) dan Dr Stevie Karouw sebagai Kepala Balitpalma pengembangan kelapa Sulut ke depan sangat menjanjikan karena infrastrukur seperti Balai Penelitian Tanaman Palma ada di daerah ini.
‘’Tentu hal ini akan lebih memudahkan segi pembudidayaan dan produksi di tahun-tahun mendatang,’’ kata Alow dan diaminkan Karouw.
Sementara Dekan Faperta Unsrat Ir Dedie Tooy MS PhD optimis terkait hal tersebut.
‘’Diskusi ini memiliki makna strategis bagi dunia pertanian. Sebab interaksi dan kolaborasi yang dibangun membuahkan ide Inovatif untuk pencerahan baru bagi budidaya tanaman kelapa dan pengembangannya termasuk produksi dan olahannya,’’ kata Tooy.
Diskusi dimaksud juga menelorkan cara atau gagasan baru pemberdayaan petani kelapa (kelapa genja) untuk bisa menghasilkan produk gula kelapa yang berdaya saing tinggi.
Faperta kata Tooy, sebagai institusi pendidikan tinggi berharap pengembangan kelapa sulut melalu penelitian dan pengabdian pada masyarakat, diseminasi hasil penelitian kelapa untuk dapat terus diterapkan oleh petani dan pelaku usaha.
Hal ini ini juga mendapat dukungan dari pemerintah provinsi Sulut dengan kehadiran Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah ( Balitbangda) dr. Jemmy Lampus, Kadis Perkebunan Yeittij F. Roring SP, dan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Dr. Femmy N. Fahmi. (ram)