BPJS Kesehatan Suluttenggo dan Malut Gelar Media Gathering

BPJS Kesehatan Suluttenggo
Foto bersama pimpinan BPJS Kesehatan wilayah Suluttenggo dan Malut, bersama komunitas wartawan JIPS, pada media gathering di salah satu hotel di Manado.

MANADO, (manadotoday.co.id) – Badan Pelayanan Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan wilayah Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Suluttenggo dan Malut), menggelar media gathering bersama Jurnalis Inpenden Pemprov Sulut (JIPS) di salah satu hotel di Manado, Kamis (21/12/2017).

Pada media gathering sekaligus sosialisasi tersebut, disampaikan sejumlah point penting sistem pendaftaran BPJS Kesehatan, pelayanan, pengaduan hingga kemitraan kerja rumah sakit dan pencapaiannya.

Asisten Deputi Bidang Monitoring dan Evaluasi BPJS Kesehatan, Iriany Sandinganeg, mengatakan, bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui APBD/Jamkesda di 15 Kabupaten dan Kota di Sulut, hingga bulan Desember 2017 sebanyak 262.183 peserta. Nantinya, mulai Januari Tahun 2018, akan dialihkan ke program UC, dan sebanyak 276.963 peserta telah tercover.

Dikatakan dia, adapun bagi data peserta menunggak iuran di Sulut sendiri hingga bulan Desember, seperti halnya untuk kelas I yakni 77 .863, kelas 2 88.637, dan kelas 3 sebanyak 229.957. Artinya total jumlah piutang mencapai Rp315.782.679.992.

“Begitupun dengan perbedaan rasio klaim dan pembayaran kepada pihak rumah sakit di Sulut, BPJS Kesehatan untuk bulan November 2017 lalu telah membayar Rp1,2 Triliun lebih pada bulan November sedangkan untuk penerimaan iuran masuk BPJS Kesehatan Sulutenggo dan Malut hanya Rp621.069.453.498 (600 Miliar lebih),” terangnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Umum Komunikasi Publik BPJS Kesehatan wilayah Suluttenggo, Malut, Wahyu Kris Budianto, kegiatan ini bertujuan mempererat silahturahmi jurnalis dengan BPJS Kesehatan khususnya dalam memaparkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),

Sedangkan Deputi Direksi Wilayah SulttenggoMalut, Lisa Nurena, memberikan apresiasi kepada media yang sudah mempublikasikan dan menyebar informasi BPJS Kesehatan kepada masyarakat,

“Kami sangat berterima kasih pada teman-teman jurnalis mempublkasikan berita.Sehingga sekarang masyarakat sudah tahu tentang informasi-informasi dafi BPJS Kesehatan,” tuturnya sembari menambahkan pihaknya akan maksimal memberikan pelayanan disamping adanya kolaborasi penanganan medis dari Rumah Sakit.

Disampaikan Nurena, peran jurnalis sangat penting dalam program JKN. Ia  pun menyampaikan terimakasih, atas masukan baik berita positif maupun negatif.

“Kami perlu banyak masukan dari rekan-rekan media dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” pintanya.

Ia pun menjelaskan terkait JKN. Menurut Nurena,program ini memiliki dasar hukum dimana setiap orang termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia wajib menjadi peserta program jaminan sosial,

“Sistem JKN memilki tiga azas yakni kemanausiaan, manfaat, karadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, lima program diantaranya ada jaminan kesehatan, dan sembilan prinsip didalamnya gotong royong, nirlaba, dan sebagainya,” jelasnya.

Dijelaskannya, salah satu strategi unyuk mencapai cakupan kesehatan semesta 2019, meningkatkan kolektabilitas iuran, dan sosialisasi program JKN-KIS saat ini sekitar 179 juta jiwa, butuh kerja keras untuk menambah jumlah peserta agar mampu mencapai target Universal Health Coverage (UHC),

“Dengan keterbatasan yang ada BPJS kesehatan berupaya mencari solusi guna memecah tantangan tersebut seperti melibatkan masyarakat melalui program kader JKN-KIS,” ungkap Nurena, seraya menambahkan diperlukan sinergi yang kokoh antara BPJS Kesehatan dengan segenap pihak termasuk salah satunya tokoh-tokoh menginspirasi masyarakat khususnya dalam menyuarakan pentingnya program JKN-KIS.

Hadir pada kegiatan itu, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Manado dr. Greisty Borotoding. (ton)