Menyusui Anak Terlalu Lama Mungkin Berbahaya Untuk Kesehatan Anak

Menyusui , efek Menyusui , bahaya Menyusui , tips sehat
(foto: pixabay)

ManadoToday – Konsep menyusui telah populer di kalangan ibu-ibu di seluruh dunia. Tapi sekarang sebuah studi baru menemukan bahwa pemberian jangka panjang ASI eksklusif bisa menjadi sarana transfer bahan kimia berbahaya yang terkait dengan kanker dan disfungsi sistem kekebalan tubuh kepada bayi.

Peneliti studi mengatakan bahwa bahan kimia, zat perfluorinated alkilat atau PFAS dapat terbentuk sebanyak 20 sampai 30% setiap bulan pada bayi. Salah satu peneliti studi, Philippe Grandjean dari Harvard T.H Chan School of Public Health di Boston, AS mengatakan dikutip dari nycity.today, “Tidak ada alasan untuk mencegah ibu menyusui bayi, tapi kami khawatir bahwa polutan tersebut ditransfer saat usia yang sangat rentan”.

Grandjean mengatakan bahwa sejumlah kecil PFAS dapat ditemukan dalam ASI. Mereka telah melakukan tes darah dan telah menemukan bahwa hal itu dapat terbentuk pada bayi jika mereka disusui dalam waktu yang lama.

PFAS sering digunakan untuk membuat produk-produk yang tahan terhadap air, minyak dan noda. Zat ini dapat ditemukan dalam darah hewan dan manusia dan telah dikaitkan dengan gangguan endokrin, disfungsi sistem kekebalan tubuh dan reproduksi toksisitas.

Dalam studi tersebut, para peneliti telah menyimpan hasil penelitian dari 81 anak yang lahir di Kepulauan Faroe antara tahun 1997 dan 2000. Selama masa penelitian, para peneliti telah melihat tingkat dari lima jenis PFAS dalam darah mereka pada usia 11 bulan , 18 bulan dan lima tahun.

Para peneliti studi mengatakan bahwa konsentrasi semua PFAS menurun ketika menyusui dihentikan. Perdebatan tentang menyusui terus terjadi selama beberapa tahun terakhir dan itu adalah tren sehat, jadi banyak ibu-ibu memilih untuk menyusui anak-anak mereka. Ini adalah pilihan yang sehat bagi ibu dan anak.