Peneliti Temukan Kaitan Parasetamol dan Resiko Bayi Autisme, Masih Amankah Dikonsumsi?

Ilustrasi (foto: Pixabay)

MANADOTODAY.CO.ID – Peneliti menemukan bayi yang lahir dari ibu yang rutin mengonsumsi obat parasetamol selama kehamilan berisiko lebih tinggi mengalami autisme dan ADHD (gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian).

Meski begitu, para peneliti mengatakan wanita tidak perlu berhenti mengonsumsi obat untuk menurunkan demam atau rasa sakit selama itu masih dalam dosis yang terjangga.

Para peneliti di Barcelona menganalisis 70.000 anak dari enam studi terpisah tentang topik terkait.

Antara 14 dan 56 persen calon ibu dilaporkan menggunakan parasetamol saat mengandung anak. Studi tersebut menemukan bahwa anak-anak yang terpapar parasetamol sebelum lahir 19 persen lebih mungkin mengembangkan gejala autisme. Dan 21 persen lebih mungkin mengembangkan gejala ADHD.

Penulis utama studi di Institut Barcelona untuk Kesehatan Global (ISGlobal) Sílvia Alemany mengatakan, temuan mereka konsisten dengan penelitian sebelumnya.

“Kami juga menemukan bahwa paparan prenatal terhadap parasetamol memengaruhi anak laki-laki dan perempuan dengan cara yang sama, karena kami mengamati secara praktis tidak ada perbedaan,”kata Alemany dikutip dari The Sun, Jumat (28/5/2021).

Meski begitu, masih amankah mengkonsumsi parasetamol selama kehamilan?

Peneliti Jordi Sunyer mengatakan, meski ada kaitannya dengan autisme dan ADHD, wanita tidak boleh menolak obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas selama kehamilan mereka.

“Tapi saya memperingatkan itu (obat) harus digunakan hanya jika diperlukan,”tegas Sunyer.

Studi itu digambarkan sebagai yang “terbesar” karena mengambil data dari Inggris, Denmark, Belanda, Italia, Yunani dan Spanyol. Namun, temuan tersebut tidak membuktikan hanya menemukan kaitannya.

Prof Andrew Shennan, seorang profesor kebidanan di King’s College London mengatakan, Parasetamol adalah obat penting untuk menurunkan suhu, dan suhu tinggi bisa berbahaya bagi kehamilan.

“Saat ini wanita harus tetap menggunakan parasetamol saat dibutuhkan, dan meminta nasihat dari dokter atau bidan jika mereka ragu,”kata Shennan.

Dia menjelaskan, jika temuan itu benar, risiko tambahannya kecil karena pada kenyataannya autisme jarang terjadi.

“Studi ini menunjukkan bahwa pada wanita yang menggunakan parasetamol saat hamil, kemungkinan autisme pada anak mereka bisa sedikit lebih tinggi. Misalnya, alih-alih satu dari 1.000 kemungkinan, mungkin 1,2 dari 1.000. Atau untuk setiap lima kasus autisme mungkin ada satu tambahan,”jelasnya.

Sementara situs NHS menyatakan, parasetamol telah digunakan secara rutin selama semua tahap kehamilan untuk menurunkan suhu tinggi dan untuk menghilangkan rasa sakit.

“Tidak ada bukti jelas bahwa itu memiliki efek berbahaya pada bayi yang belum lahir,”ungkap situs tersebut.

Tetapi wanita yang sedang hamil disarankan untuk menghindari obat sejenis lain yaitu ibuprofen.

“Ini karena mengonsumsi ibuprofen pada tahap kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi, termasuk masalah jantung pada bayi Anda dan berkurangnya jumlah cairan ketuban,”simpul situs NHS.(*/ryan)