Kabar Baik, Peneliti Kembangkan Obat Pil ‘Pembunuh’ Covid-19

Ilustrasi (foto: Pixabay)

MANADOTODAY.CO.ID – Para peneliti mulai mengembangkan obat pil yang diklaim dapat membunuh Covid-19 hanya dalam beberapa jam setelah diminum.

Obat itu dikatakan dapat menghentikan Corona untuk mereplikasi diri dalam tubuh manusia.

Kepala Penelitian Prof Kevin Blyth dari Universitas Glasgow mengatakan, akan menjadi langkah maju yang luar biasa jika uji coba berjalan seperti yang diharapkan.

“Rumah sakit tidak perlu lagi di bawah tekanan yang sangat besar karena pasien tidak perlu lagi datang ke sana. Seluruh aktvitas dapat berjalan normal karena tidak diperlukan lockdown atau aturan-aturan yang merugikan masyarakat,”kata Prof Kevin Blyth dikutip dari The Sun, Senin (26/4/2021).

Selain itu, Pfizer mengungkapkan pil pencegah Covid-19 milik mereka direncanakan akan tersedia pada akhir tahun ini.

Pil yang disebut PF-07321332 ini, menurut mereka, bisa mencegah orang-orang mengalami efek berbahaya dari virus tersebut. Uji coba awal akan berakhir pada akhir Mei, dan jika berhasil, uji coba yang lebih besar akan diluncurkan untuk menentukan seberapa efektif obat tersebut.

Prof Blyth menyebut, obat yang sementara dikembangkan mungkin dapat mengurangi penyebaran dan risiko terjadinya pandemi.

“Obat akan bekerja dengan ‘membunuh’ virus corona di dalam tubuh jika diminum dengan cepat dalam beberapa hari setelah tes Covid-nya positif. Tentunya selama enam bulan ke depan kami akan mendapatkan jawaban,” kata Prof Blyth tentang uji coba Favipiravir, yang dijual dengan merek Avigan.

Sementara Dr Janet Scott, salah satu peneliti dalam projek tersebut mengatakan, obat yang paling mungkin dijadikan sebagai pembasmi Covid-19 adalah yang sudah pernah digunakan untuk penyakit lain.

“Satu-satunya calon obat anti virus yang juga oral adalah Favipiravir. Obat ini dikembangkan sebagai obat anti-influenza di Jepang, memiliki beberapa keberhasilan awal dalam uji coba di Cina yang mempercepat waktu seseorang membersihkan virus dari sistem tubuh dan mengurangi kerusakan paru-paru,”kata dia.

Secara keseluruhan, Favipiravir telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam penelitian klinis di Cina, Rusia, dan Jepang, dan lebih banyak uji coba sedang dilakukan di banyak negara.

Tetapi penelitian saat ini telah difokuskan pada pasien yang sakit parah di rumah sakit, dengan beberapa negara seperti India mengizinkan penggunaannya sebagai pilihan pengobatan.(*/ryan)