Anak Pertama Miliki Resiko Tinggi Rabun Jauh

Rabun Jauh, resiko Rabun Jauh
(foto: pixabay)

ManadoToday – Sebuah studi menunjukkan bahwa anak sulung lebih mungkin untuk mengembangkan rabun jauh dibandingkan dengan saudara mereka. Para peneliti menyalahkan orang tua yang terlalu berfokus pada pendidikan anak mereka.

Miopia merupakan kekhawatiran di negara-negara berkembang termasuk India dan Cina dimana kasus rabun jauh saat masa kanak-kanak telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, TIME melaporkan.

Peneliti menggunakan data dari survei British Biobank termasuk 90.000 orang dewasa berusia 40 dan 69 tahun. Pertanyaan dalam penelitian ini meliputi demografi, informasi perilaku seperti seberapa sering responden menghabiskan waktu di luar, sejarah pendidikan mereka, dan grafik oftalmologi.

Penulis studi Jeremy Guggenheim, seorang professor optometri dan ilmu mata di Klinik Mata Universitas Cardiff mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anak pertama memiliki 10% kemungkinan untuk mengembangkan miopia dan 20% anak sulung selama penelitian menunjukkan tanda-tanda rabun jauh yang parah.

Para peneliti menekankan rabun jauh diantara anak-anak yang lahir pertama mungkin hasil dari pelatihan pendidikan orang tua mereka. Studi terkait telah menunjukkan bahwa orang tua saat ini berinvestasi lebih banyak dalam pendidikan pada anak pertama mereka.

Apalagi, anak-anak saat ini memiliki akses teknologi berlebihan yang dapat membuat ketegangan pada mata sejak dini seperti iPad, komputer dan lain-lain.