Patola Polres Minsel Gagalkan Pengiriman Dua Wanita ke Tobelo

Patola Polres Minsel , Tobelo, trafficking
Dua wanita yang diduga korban trafficking diamankaan tim Patola Polres Minsel, di bandara Sam Ratulangi, saat akan diberangkatkan ke Tobelo

AMURANG,(manadotoday.co.id) – Dua wanita yakni JE alias Juwita (22) dan IT alias Inggrit (29) warga Minahasa Selatan (Minsel), hampir saja menjadi korban trafficking jika saja Tim Patola Polres Minsel tidak sigap mengamankan kedua wanita yang ditenggarai akan dipekerjakan sebagai ladies cafe, di bandara Sam Ratulangi, saat akan diberangkatkan menuju Kota Tobelo, Ternate Rabu (7/9) dini hari tadi.

Upaya Tim Patola Polres Minsel membongkar sindikat besar jaringan perdagangan manusia (human trafficking) yang beroperasi di Wilayah Propinsi Sulawesi Utara, setelah penyelidikan selama berhari-hari dengan proses pelacakan via BTS-GPS Provider Satelite System didukung analisa intelijen.

“Penentuan target yang akurat serta kecepatan dan ketepatan pergerakan, Tim Patola berhasil menggagalkan keberangkatan JE dan IT saat berada di Bandara Sam Ratulangi Manado, dini hari tadi, yang diduga kuat akan dipekerjakan sebagai ladis,” ujar kasat Reskrim AKP M Ali Taher.

Sehubungan dengaan kasus ini, pihaknya menurut Taher, masih terus melakukan pendalaman dan pengembangan, guna mengetahui adanya oknum lain yang terlibat dalam kasus ini.

Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Arya Perdana, SH, SIK, MSi, menegaskan bahwa salah satu kasus yang menjadi target dan prioritas Polres Mnsel yakni tindak Pidana Human Traficking.

“Dan sejauh ini kami telah berhasil mengungkap modus, motif maupun pelaku pada beberapa kasus perdagangan manusia,” ungkap Kapolres Minsel sembari menghimbau masyarakat untuk waspada dan melaporkan jika mengetahui jika terjadi kaasus trafficking. (lou)