Lakukan Pemutusan Aliran Listrik, PLN Rayon Motoling Dinilai Tak Manusiawi

http://www.manadotoday.co.id/2016/05/22016/wali-kota-wakil-wali-kota-minta-asn-tomohon-bekerja-optimal/
Petugas PLN saat sedang melakukan pemutusan hubungan aliran listrik (foto Facebook/Berry Saroinsong)

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Pemutusan sambungan listrik yang dilakukan oleh petugas PLN Rayon Motoling, di rumah salah satu pelanggan di Desa Kumelembuai, menuai kritikan tajam sejumlah warga. Pasalnya, pemutusan aliran listrik yang dilakukan Senin (23/5) kemarin dinilai tidak manusiawi, kendati salah satu penghuni rumah dimana aliran listrik diputus, sudah bermohon dan meminta belas kasihan kepada petugas agar diberikan kesempatan beberapa hari, mengingat orang tuanya sedang tidak berada di tempat.

“Alasan saya memohon diberikan kesempatan beberapa hari Karena selain orang tua saya sedang berada di luar daerah, dan saya kebetulan tak punya uang, di rumah saya ada nenek saya yang berusia 95 tahun. Bagaimana jika jika terjadi apa-apa dengan nenek yang usianya sudah sangat tua, akibat tidak ada penerangan. Saya hanya minta nurani petugas PLN, namun ternyata tidak digubris dan tetap melakukan pemurusan aliran listrik,” kata Berry Saroinsong warga Kumelembuai.

“Apalagi tidak ada surat peringatan, yang dilayangkan oleh pihak PLN,” tambahnya.

Meskipun disatu sisi, ia mengakui bahwa orang tuanya lalai dengan kewajiban sehingga terlambat melakukan pembayaran rekening yang sudah menunggak dua bulan.

“Kami memang lalai memenuhi kewajiban. Tapi yang saya minta, mohon pengertian dan waktu sedikit mengingat ada orang tua yang sudah usia lanjut. Dan kami juga tidak keberatan ketika pihak PLN yang sering kali tidak memenuhi kewajiban kepada pelanggan, dengan melakukan pemadaman sepihak. Harusnya petugas PLN juga, rasional dengan melihat kondisi pelanggan. Sebab pada dasarnya, kami juga akan membayar targihan itu, “ ketusnya.

BACA JUGA:

Wabup Minsel Instruksikan Kadishut Turun Lapangan Tinjau Lokasi Pembalakan Liar

Wali Kota-Wakil Wali Kota Minta ASN Tomohon Bekerja Optimal

Tim Futsal PWI Sulut Imbangi Tim Persma Manado All-Star

Kabupaten Minahasa Tenggara Rayakan HUT ke-9

Merasa Diperlakukan Tak Adil oleh Sehan Lanjar, Puluhan Warga Boltim Mengadu ke OD-SK

DPD-RI Desak Susun RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan Revisi RUU Penghapusan KDRT

Petugas PLN saat sedang melakukan pemutusan hubungan aliran listrik (foto facebook, Berry Saroinsong)
Neneknya Berry berusia 95 tahun, yang sedang istirahat di rumah dimana aliran listrik diputus petugas PLN Rayon Motoling, (foto Facebook/Berry Saroinsong)

Akibat kesal dengan ulah petugas PLN yang dinilai tidak manusiawi, Berry kemudian menumpahkan kekesalannya lewat media sosial Facebook dengan akun bernama Berry Saroinsong.

Postingan di medsos ini kemudian menuai beragam pendapat. Ada yang setuju dilakukan pemutusan aliran listrik, namun tidak sedikit juga yang menyatakan kekesalannya terhadap petugas PLN.

Berikut, ungkapan kekesalan Berry Saroinsong, menanggapi sikap petugas PLN Rayon Motoling, yang dinilainya tidak manusiawi:

Masalah tagihan listrik yg kalian kelukan itu mmg benar, tapi tidakah kalian mengerti dengan apa yang saya katakan kedua orang tua saya tidak berada di rumah dan saya pun tidak memiliki uang haruskah saya mencuri untk membyar tagihan itu?? Saya hanya ingin menyinggung kalian PRIBADI yg dtang dan mengatasnamakan petugas PLN AREA RAYON MOTOLING, di rumah kami ada nenek yg sudah berusia 95 tahun apa jadinya ketika dia tidur atu tiba2 mau keluar kamar tanpa penerangan lampu yg tlah kalian putus ? Apa kalin pantas disebut manusi yang punya hati?? Apa kalin pantas disebut pelayan masyarakat?? Kalian tidak lebih dari manusia yh tidak memiliki belas kasihan. Postingan inI saya tujukan bagi kalian yg pribadi yg dtg mengatasnamakan petugas PLN , bukan pada PT PLN. (lou)