Kemarau (Sudah) Sebulan, Petani Holtikultura Modoinding Terancam Gagal Panen

Petani Holtikultura, Modoinding , Pinasungkulan Utara, Engelin Malonda,
Salah satu kondisi tanaman Holtikultura di areal perkebunan wilayah Modoinding yang mengalami kekeringan

AMURANG , (manadotoday.co.id) – Sejumlah Petani Holtikultura di wilayah Modoinding terancam gagal panen. Hal ini disebabkan karena curah hujan tidak lagi mengguyur wilayah yang dijuluki sebagai dapur Indonesia bagian Timur sebulan terakhir ini.

Kekeringan ini juga diperparah karena tidak berfungsinya pompa air di areal perkebunan warga.

“Ya, dipastikan gagal panen jika kemarau akan berkepanjangan. Apalagi sejumlah Timur bor tidak lagi berfungsi, ” ujar Hukum Tua Pinasungkulan Utara Engelin Malonda, disela-sela Pencanangan Penanaman Bawang Putih di Perkebunan Desa Pinasungkulan Kecamatan Modoinding, baru-baru ini.

Meski begitu kata Malonda, langkah antisipasi yang dilakukan para Petani agar tanaman yang sudah ditanam tidak akan mati adalah melakukan penyiraman.

“Karena jika tidak disiram kualitas tanaman jauh dari standart yang berimbas pada harga jual yang rendah. Karena itu para Petani mesti melakukan penyiraman kendati biaya operasional bertambah, agar tidak merugi,” kata Malonda.

“Namun jika jauh dari sumber air terpaksa dibiarkan sambil menanti curah hujan,” ucap Malonda seraya berharap akan ada solusi Pemkab Minsel membantu Petani yang mengalami kekeringan.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minsel Frans Tilaar, ketika dimintai tanggapan soal gagal panen akibat kemarau mengatakan pihaknya siap membantu Petani mengatasi kondisi ini.

”Memang ada petani yang melaporkan akan mengalami gagal panen akibat kemarau ini kepada kami, dan Dinas pertanian pasti akan membantu, ” tukas Tilaar.(lou)