AMURANG, (manadotoday.co.id) – Anjloknya harga Kopra yang merupakan salah satu komoditi unggulan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan belakangan ini dikeluhkan para Petani, menjadi perhatian khusus salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Robby Sangkoy.
Anggota fraksi Golkar yang akrab dengan sebutan Rosa tersebut menilai, harga dikisaran Rp. 600.000 sampai dengan Rp 650.000 per 100 kilogram di tingkat petani saat ini tidak seimbang lagi dengan kebutuhan hidup serta biaya kerja buruh.
“Bagi para pedagang yang sudah mapan dari segi ekonomi mungkin harga Kopra saat ini tidak berpengaruh tapi bagaiman dengan Petani Kopra lain yag menggantungkan hidup hanya dari hasil Kopra,” tulis Rosa dalam media social dengan akun Roby Sangkoy.
Apalagi menurutnya , selain biaya hidup dan pemeliharaan kebun kelapa, para Petani Kopra masih diperhadapkan dengan biaya Pendidikan anak-anak, yang tidak sedikit.
“Jadi intinya harga Kopra saat ini belum bisa menjamin kesejahteraan para Petani yang menggantungkan hidup pada hasil Kopra, padahal disatu sisi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar trennya menguat, ” tandas Rosa.
Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Rosa menyatakan siap memimpin Petani Kopra Minsel melakukan aksi demo damai di PT Cargil Amurang yang merupakan perusahaan pembeli Kopra terbesar di Minsel.
“Kenapa di PT Cargil, karena PT Cargil Perusahaannya mengolah langsung di Amurang. Dan kehadiran PT Cargil belum sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Minsel terlebih para petani kopra, serta belum maksimal dalam menjaga Harga Kopra agar tetap stabil,” tukasnya. (lou)
