RATAHAN, (manadotoday.co.id) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) 2024 diprediksi bakal sengit.
Sejumlah nama mulai masuk bursa kandidat menggantikan Bupati James Sumendap yang sudah dua periode.
Salah satu yang mencuat yakni Ronald Kandoli, sosok pengusaha sukses asal Mitra.
Bagi figur yang akrab disapa RK ini, pertarungan di Pilkada bukanlah hal baru.
Sebelumnya RK sempat menjadi wakil bupati mendampingi Bupati James Sumendap. Keduanya menang di Pilkada Mitra Tahun 2013 mengalahkan incumbent saat itu Almarhumah Telly Tjanggulung.
Lantas bagaimana peluang Ronald Kandoli di Pilkada Mitra 2024 mendatang?
Menurut Pengamat Politik Dr Stefanus Sampe, Ronald Kandoli tergolong mempunyai kans kuat. Terlebih ada beberapa faktor yang mempengaruhi peluang RK.
“Ronald Kandoli berpeluang selama masih bergabung dengan PDI-P. Apalagi RK masih sebagai Kader dan punya kedekatan dengan Ketua DPD PDI-P Sulut Olly Dondokambey,”jelas jebolan University Of Canbera ini.
Tak hanya itu, pengalaman RK yang menjabat menjabat Wakil Bupati diperiode sebelumnya menjadi faktor lain yang membuat dia masih dikenal oleh masyarakat.
“Disamping itu sudah punya pengalaman saat menjabat wakil bupati. Serta tentu masyarakat masih kenal dengan sosok Ronald Kandoli. Itu akan jadi kekuatannya andai diusung PDI-P nanti,” tambah Sampe.
Ditambahkannya, cara berpolitik seperti Ronald Kandoli ini susah dibaca oleh lawan politiknya. Buktinya waktu pilkada lima tahun lalu, dia hanya diam karena sangat menghormati keputusan partai PDI-P yang tetap menunjuk sosok calon lain sebagai pemimpin Mitra untuk dua periode.
“Di Tahun 2024 ini kami rasa adalah tahun bagi sosok RK sapaan akrabnya untuk bertarung. Dia adalah kader partai yang mumpuni, loyal dan paling siap untuk maju di Pilkada ke depannya. Saat ini kita tinggal menunggu saja apa reaksi partai ke depannya. Namun sekali lagi saya sampaikan, sosok RK paling berpeluang di Pilkada Mitra ke depannya,”ungkapnya.
Adapun, Sampe menilai kesetiaan Ronald Kandoli sebagai Kader Partai tak beranjak dari PDI-P sekalipun tak diusung di Pilkada 2018 lalu tentu jadi contoh yang baik.
“Sebagai anggota Partai harus taat dengan keputusan Partai. Ronald Kandoli mencontohkan hal tersebut. Dia mengikuti dan taat dengan keputusan Partai sekalipun tak diusung pada Pilkada lalu,” tukasnya.(ten)