Pertama di Indonesia, ASN Kota Bitung Diwajibkan Gunakan LPG Non Subsidi

Pertama di Indonesia, ASN Kota Bitung Diwajibkan Gunakan LPG Non subsidi

BITUNG, (manadotoday.co.id) – Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bitung kini diwajibkan memakai Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi bright gas 5,5 Kg, dari sebelumnya LPG 3 Kg bersubsidi .

Kebijakan ini menjadikan Kota Bitung sebagai daerah pertama di Indonesia yang mewajibkan penggunaan LPG non subsidi bagi para ASN.

Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Bitung saat membuka secara simbolis pengalihan penggunaan LPG non subsudi, Selasa (20/10/2020) di aula PT Tujuh Bintang Bitung, yang dihadiri oleh Sales Manager Pertamina Manado Rama Ramadhan, pihak agen bright gas 5,5 kg, serta asisten 2 Sekda Kota Bitung, Jefry Wowiling, Kabag Ekonomi Rolien Dipan mengatakan, LPG merupakan sumber daya alam terbatas yang perlu digunakan secara tepat.

“Sesuai peraturan menteri (Permen) tahun 2009 nomor 26, pengalihan penggunaan LPG 3 kg ke bright gas 5,5 kg oleh ASN dipandang sangat tepat karena LPG subsidi 3 kg diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu,” kata Humiang

Lanjutnya, harga LPG resmi itu ada di pihak pangkalan dan bukan di tingkat pengecer, sementara untuk harga yang sudah di pengecer tidak dalam pengawasan Pertamina.

“Harga pertabung LPG ada di pangkalan resmi, bukan di pengecer. Namun saya berharap agar Pertamina mampu bertindak tegas bila menemukan pangkalan yang melakukan penyimpangan seperti menaikkan harga eceran,” katanya.

Sementara itu, Sales Manager Pertamina Manado, Rama Ramadhan menyampaikan kebijakan mewajibkan ASN di Kota Bitung beralih menggunakan LPG 3 kg atau melon ke LPG bright gas LPG 5,5 kg, merupakan daerah yang pertama kali di Indonesia, yang mewajibkan ASN.

“Untuk mendapatkan tabung bright gas 5,5 kg, para ASN bisa menukarnya dengan 2 buah tabung gas 3 kg di pangkalan LPG terdekat. Dan saya juga mengapresiasi pemerintah kota Bitung yang melakukan komunikasi paling intens dengan Pertamina,” ujarnya.

Sale Manajer Pertamina Manado menambahkan, pihaknya sudah berencana akan membangunan Pertashop di pulau Lembeh.

“Ada dua titik, yang akan dibangun Pertashop, pertama di Lembeh Selatan sesuai rencana di kelurahan Paudean dan kedua di kecamatan Lembeh Utara dengan rencana titik lokasi di kelurahan Nusu,” tutup Rama Rahmadhan. (alo).