Lomban mengatakan, dalam kegiatan CSS ini seluruh bupati dan walikota berkumpul serta bertukar informasi dalam hal penanganan sanitasi dan air limbah.
“Suruh bupati/walikota bersama-sama mencari solusi dan saling bertukar informasi, bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakatnya yaitu100 persen pengelolaan air minum 2019 dan 100 persen pengelolaan sanitasi. Termasuk pengelolaan sampah, limbah dan drainase,” ujar Lomban.
Lanjutnya lagi jika pemerintah Kabupaten/Kota tidak memperhatikan isu sanitasi hal ini juga akan berdampak buruk bagi masyarakat, karena berdasarkan hasil kajian, secara ekonomi kerugian sebesar Rp 56 triliun setahun yang disebabkan tidak terkelolanya air minum dan sanitasi.(kys)