Bitung dan Tantangan Menuju Go International

LETAK YANG STRATEGIS, karena tepat berada di bibir pacific, menjadikan Kota Bitung adalah pintu gerbang Indonesia bagian Timur, yang dapat dengan mudah go International atau mendunia sebagai salah satu pusat perekonomian di Indonesia.

Aldi Monareh
Penulis : Aldi Monareh

Dan sebagai daerah yang dikenal kental dengan budaya, Kota Bitung, oleh sejumlah kalangan dijuluki sebagai miniature Indonesia. Betapa tidak, daerah yang berada di kaki Gunung Klabat dan Dua Sudara ini, dengan jumlah penduduk sekitar dua ratus ribu, yang tersebar di Delapan Kecamatan, bermukim warga dengan berbagai latar belakang yang berbeda yakni  suku, agama dan ras, yang hidup berdampingan dengan aman, tentram dan damai, yang diwujudkan saat perayaan hari besar agama, dimana jika salah satu agama sedang merayakan hari raya, maka agama lain turut menjaga keamanan dan ketentraman, dalam rangka memberikan rasa aman kepada golongan agama yang sedang merayakan hari raya, begitu juga sebaliknya.

Nah, sejalan dengan situasi yang kondusif, yang terbangun dari semangat kebersamaan dan kekeluargaan ini, jelaqs dan pasti akan berdampak positif pada keberhasilan beerbagai program pembangunan dan pemerintahan. Sebab jaminan keamanan adalah salah satu factor penting yang menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah.

Situasi yang kondusif inilah, sehingga dalam satu dasawarsa terakhir, berbagai prestasi dan kemajuan pembangunan mampu ditorehkan oleh Kota Bitung, seperti keberhasilan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terkait pengelolaan keuangan empat kali berturut-turut, sembilan kali berturut-turut meraih penghargaan Adipura kategori Kota sedang, serta berbagai penghargaan lainnya.

Tidaklah mengherankan pula, berbagai keberhasilan inilah, sehingga Kota Bitung kini ditetapkan sebagai daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang dapat memicu geliat pembangunan sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masayarakat.

Namun menjadi pertanyaan, sudah siapkah dan mampukah Bitung dengan kualitas sumber daya alam yang dimiliki, mendunia?.

Jaabnya tentu terletak pada masyarakat Bitung itu sendiri, pemerintah dan seluruh stakeholder bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia (sdm) yang handal dan berkualitas, agar nanti mampu mengelolah kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, dapat berdiri sejajar dengan daerah maju lainnya di Indonesia, dan terpenting tidak akan menjadi tamu di negeri sendiri.

Apalagi di tahun 2016 ini bangsa Indonesia termasuk kota Bitung, akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), dimana diperlukan tenaga sdm yang trampil, berkualitas, inovatif untuk menjadikan Kota Bitung, sebagai Kota terdepan menuju Go International, dengan tetap memiliki jatidiri, integritas dan moralitas yang baik.

Dan seiring dengan tantangan yang akan dihadapi guna menuju Bitung Go International, banyak aspek yang perlu dibenahi dan ini menjadi pekerjaan rumah calon Walikota dan Wakil terpilih, Max Lomban dan Maurits Mantiri, hingga lima tahun kedepan, bagaimana menjadikan kota Bitung ini menjadi daerah terdepan dan maju, dengan tetap mengedepankan integritas, sdm yang berkualitas, profesionalisme , namun juga dengan tidak melupakan budaya sebagai jatidiri dan tetap mengandalkan Tuhan dalam segala hal.(aldy monareh)