MANADOTODAY.CO.ID – Seorang pria yang mengaku pernah melakukan perjalan ke neraka, kembali menceritakan apa yang dia alami selama 23 menit di tempat penghakiman terkakhir umat manusia.
Berbicara kepada stasiun televisi Kristen TCT Network, Bill Wiese mengaku ingat betul apa yang terjadi pada bulan November 1998. Saat itu dia bangun jam 3 pagi untuk pergi minum.
Alih-alih menuju lemari es, dia sebenarnya pergi ke tempat di mana dia mengatakan telah mendengar ‘jutaan orang berteriak’ di kedalaman neraka.
Dia menggambarkan, apa yang dialaminya seperti jiwanya ditarik dari tubuh dan menyusuri terowongan panjang menuju neraka.
“Itu semakin panas dan panas dan saya terjatuh di lantai batu di sel penjara di neraka. Ada dinding batu, jeruji besi, itu lebih seperti penjara bawah tanah, penjara bawah tanah yang kotor, bau, dan dipenuhi asap,”kata Wiese dikutip dari TCT Network, Kamis (8/7/2021).
“Panasnya sangat tak tertahankan, saya bertanya-tanya bagaimana saya bisa hidup. Mengapa saya di sini, bagaimana saya bisa sampai di sini?,”sambungnya.
Ia kemudian melihat dua setan besar di dalam sel bersama dirinya, mengatakan makhluk-makhluk itu memiliki ‘sikap ganas’ dan terus menghujat.
“Dan kemudian mereka mengarahkan kebencian yang mereka miliki terhadap tuhan dan melampiaskannya kepada saya. Satu iblis mengangkat saya dan melempar saya ke dinding sel penjara. Saya merasa seolah-olah tulang saya telah patah. Sekarang saya tahu bahwa roh tidak memiliki tulang, tapi rasanya seperti itu. Setan lain mencakar dan merobek daging di dada saya. Ini benar-benar terjadi,”tuturnya.
Seolah-olah semua itu belum cukup buruk, dia dibawa keluar dari sel penjara dan dilempar ke lubang api yang menurutnya panasnya ‘sangat nyata’. Di situlah dia pertama kali dia melihat manusia yang berjumlah ribuan sedang berteriak karena terbakar sampai ke tulang.
“Ada berbagai tingkat hukuman di neraka yang tidak bisa saya sampaikan. Bau di neraka adalah bau yang paling busuk dan menjijikkan. Mirip bau selokan yang bercampur belerang yang beracun jika dihirup,”tukas Bill Wiese.
Beruntung Bill Wiese bisa kembali dalam keadaan hidup dan menceritakan pengalamannya dalam sebuah buku berjudul ’23 Minutes In Hell’, yang kemudian terjual lebih dari satu juta eksemplar.(*/ryan)