MANADO, (manadotoday.co.id)–Upaya pihak Senat soal Polemik di Politeknik Negeri Manado (Polimdo) tentang Pemilihan Direktur lewat Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dengan tergugat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) didukung para dosen.
Bahkan, salah satu kandidat yang bertarung dalam pemilihan direkturpun menyatakan dukungannya karena ia menilai, proses dan tahapan pemilihan sudah berjalan sesuai aturan.
Mewakili sejumlah dosen Poilimdo, Jedithjah Papia menegaskan jika mekanisme dan prosedur pemilihan sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Menurut mantan Ketua Jurusan (Kajur) Teknik Mesin ini, langkah panitia dalam melaksanakan pemilihan direktur sudah sangat tepat.
”Karenanya saya mendukung langkah Senat Polimdo dalam menyikapi polemik ini,” ujar Jedithjah yang ikut bertarung dalam pemilihan direktur.
Sementara Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polimdo Welem Pomantow lebih menitik beratkan pada sistem demokrasi dalam proses Pemilihan Direktur. Menurutnya, Polimdo sebagai lembaga pendidikan harus memberikan contoh pendidikan penerapan demokrasi dari dalam kampus kepada masyarakat.
”Di mana lagi harus belajar demokrasi, selain di pergurun tingggi dan Ini benteng terakhir terhadap nilai-nilai demokrasi, karena jelas- jelas sudah selesai dengan pemilihan. Sekarang, bagaimana kita dapat memberi contoh kepada masyarakat, sementara di perguruan tinggi saja sudah tidak betul apalagi kepada masyarakat?. Anak-anak saja tahu tentang demokrasi apalagi kalangan akademisi,” tegasnya.
Dosen-dosen yang mendukung langkah senat lewat PTUN adalah Jedithjah Papia (Mesin), Reiner Tenges (AB), Alfrets Wauran (T Elektro), Wellem Pomantow (AB), Chris Hombokau (T Sipil), Alma Pongtuluran (Pariwisata), Dannie Oroh (Pariwisata), Johan Makal (Elektro), Ivon Putong (Akutansi), Meike Kesek (Akutansi), Fanny Doringin (Elektro). (ark)